Semua orang sebenarnya sudah tahu mengenai aturan lalu lintas, tetapi angka kematian yang disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas tetap saja tinggi. Pengemudi terkadang tidak mau mengalah dan tidak bersabar, demi keselamatan bersama.
Faktor lain yang menjadi penyebab kecelakaan lalu lintas antara lain, kecepatan yang tinggi, faktor kelelahan, penggunaan obat-obatan terlarang dan minuman beralkohol, dan juga kurangnya konsentrasi saat mengemudi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Prof. DR. Sarlito W. Sarwono, kecelakaan lalu lintas masih sering terjadi dikarenakan pemikiran masyarakat yang masih teledor. Ia pun menyarankan agar masyarakat melakukan "Defensive Driving".
"Mengemudi itu harus defensive bukan agresif, jangan main salip dan serobot saja. Kalau di luar negeri, defensive driving itu mengemudi untuk menyelamatkan nyawa, waktu, dan biaya. Terlepas dari kondisi sekitar dan perilaku orang lain," kata guru besar psikolog tersebut, saat hadir dalam kegiatan "Simposium Pencegahan dan Penanganan Kecelakaan Lalu Lintas", di aula PTIK, Jl. Tirtayasa No. 6, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (12/3/2014).
Salah satu teknik defensive driving untuk menghadapi pengendara yang ugal-ugalan adalah dengan menghindarinya dan menjaga jarak sejauh mungkin antara Anda dan pengendara tersebut. Karena biasanya pengendara yang ugal-ugalan, terutama karena ingin menyusul, bukannya menjaga jarak malah cenderung rapat, agar tidak diisi dengan orang lain.
Teknik lainnya yaitu teknik 3 detik. Di mana selama 3 detik Anda harus bisa menghindar dan lolos terhadap apapun yang ada di depan Anda.
"Tiga kemampuan penting yang harus diperhatikan untuk defensive driving, yang pertama adalah fokus, banyak pengendara yang tidak fokus karena teralihkan dengan gadget. Kedua adalah tetap siaga, dan ketiga waspada dengan pengendara lain," kata Dr Sarlito
Terakhir ia menyarankan kepada masyarakat agar memikirkan keselamatan, dengan selalu menyimak situasi. Jangan mengandalkan pengendara lain, dan selalu menyiapkan segala jalan keluar.
(ikh/ddn)












































Komentar Terbanyak
Habis Ngamuk Ditegur Jangan Ngerokok, Pemotor PCX Kini Minta Diampuni
Di Indonesia Harga Mobil Terkesan Mahal, Padahal Pajaknya Aja 40%!
Biaya Perpanjang SIM Mati tanpa Bikin Baru