Namun menurut Managing Director Indonesia Defensive Driving Center(IDDC) Bintarto Agung jika Anda harus menyetir juga, maka setidaknya ada 5 hal yang harus Anda lakukan.
1. Meningkatkan dasar-dasar berkendara
Basic berkendara jelas harus ditingkatkan, seperti lebih meningkatkan kesadaran saat berkendara, lebih waspada melihat situasi, berperilaku berkendara dengan lebih baik dan lebih meningkatkan refleks.
2. Perhatikan jarak pandang
Pastikan jarak pandang berkendara seluas-luasnya mata memandang. Semakin pendek jarak pandang berkendara, membuat pengendara harus lebih waspada. minimal jarak pandang itu mencapai 16-20 detik masih bisa terlihat.
Jika semakin pendek jarak pandang, maka disarankan mencari tempat yang aman dan berhenti.
3. Gunakan lampu hazard
Biasanya lampu hazard digunakan jika kendaraan harus berhenti saat mengalami masalah. Namun di saat Otolovers memutuskan tetap berkendara dalam situasi di tengah kepulan abu vulkanik, tidak ada salahnya untuk menggunakan lampu hazard.
Karena setiap pengendara harus saling tetap berkomunikasi dengan pengendara lainnya.
4. Tentukan rute perjalanan yang baik
pengendara mobil yang tetap ingin berkendara saat hujan abu vulkanik, diharapkan menentukan rute sebaik-baiknya. Jika rute biasa sudah tertutup abu vulkanik, carilah rute perjalanan lainnya.
5. Kurangi Kecepatan
Pastikan kecepatan yang Anda ambil tidak membahayakan nada dan pengguna jalan lainnya. Langkah ini diambil sesuai dengan jarak pandang mata Anda. Dan pastikan kendaraan Anda dalam kecepatan yang konstan.
(lth/ddn)
Komentar Terbanyak
Mobil Esemka Digugat, PT SMK Tolak Pabrik Diperiksa
Syarat Perpanjang SIM 2025, Wajib Sertakan Ini Sekarang
7 Mobil-motor Wapres Gibran yang Lapor Punya Harta Rp 25 Miliar