Kaki-kaki
|
McLaren P1
|
Untuk menghentikan mobil diperlukan rem dan ban dengan performa tinggi pula.
Ban yang digunakan adalah ban P Zero Corsas, yang dikembangkan oleh Pirelli secara khusus untuk McLaren.
Sementara remnya memiliki karakteristik yang sama dengan mobil balap GT3.
Rem keramik McLaren P1 dikembangkan oleh partner McLaren di balapan F1, Akebono. Sistem rem ini menggunakan tipe baru rem karbon keramik yang biasa digunakan untuk kendaraan antariksa namun belum dipakai di mobil jalanan.
Rem cakram ini lebih kuat dari rem karbon keramik biasa yang melepas panas dengan efisien, sehingga pengereman bisa dilakukan dengan sempurna.
Akselerasi Gahar
|
McLaren P1
|
Produksi Terbatas dengan harga mahal
|
McLaren P1
|
Di Eropa sana, mobil dijual dengan harga 866.000 poundsterling atau hampir Rp 13 miliar. Bandingkan jika masuk ke Indonesia, pasti berlipat-lipat.
Β
Mode Elektrik
|
McLaren P1
|
Jika dikendarai di perkotaan, dengan rata-rata kecepatanΒ 30 mil per jam, daya jelajah mobil mencapai 20 km.
Cukup bagi pemiliknya untuk mengendarai mobil di area perkotaan, untuk makan malam dan kembali pulang.
Kokpit ala pesawat
|
McLaren P1
|
Dari foto di atas terlihat kalau interior menggunakan bahan serat karbon. McLaren memang terkenal sebagai salah satu pionir dalam penggunaan serat ringan ini.
Serat karbon tidak hanya digunakan di sasis MonoCage-nya serta panel bodi tetapi juga di kabin.
Selain ringan, serat karbon juga menawarkan kekuatan. Jadi McLaren menggunakannya di dashboard, lantai, headlining, pintu, serta central control unit.
Jok balapnya menggunakan busa dalam jumlah yang minimum yang dibungkus dengan serat karbon.
Sementara, kemudi setirnya sudah menggunakan teknologi dari mobil formula McLaren.
Tenaga mobil
|
McLaren P1
|
McLaren P1 ini dibekali mesin 3.8 liter V8 sehingga mampu menghasilkan 747 hp dan torsi 720 Nm. Supercar ini juga mendapat tambahan tenaga dari motor listriknya yang mampu memuntahkan daya 179 hp dan torsi 260 Nm jadi total tenaganya mencapai 916 hp.












































Komentar Terbanyak
Di Indonesia Harga Mobil Terkesan Mahal, Padahal Pajaknya Aja 40%!
Habis Ngamuk Ditegur Jangan Ngerokok, Pemotor PCX Kini Minta Diampuni
Biaya Perpanjang SIM Mati tanpa Bikin Baru