Demikian disampaikan Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor, Anton Jimmi, kepada detikOto. Jimmi menjelaskan kesehatan masyarakat pada akhirnya akan menjadi kunci peningkatan perekonomian.
"Sebenarnya pertama yang dibutuhkan adalah supaya ekonomi membaik, paralel jaga kesehatan masyarakat aman dari COVID-19. Balance ini yang penting," kata Jimmi.
"Setelah kesehatan sudah membaik, baru strategi yang tepat bisa dilakukan pabrikan otomotif agar pasar otomotif jauh lebih bergairah kembali."
"Market turun, tapi market share Toyota retail masih naik ke 39,4 persen. Market turun ya impak COVID-19, leasing tightening dan juga PSBB. Bulan Juni ini syukurnya sudah mulai ada peningkatan karena ada masa transisi di mana showroom sudah mulai buka, tentu dengan protokol COVID-19," ucap Jimmi.
Seiring pasar otomotif yang lesu karena virus corona, banyak pabrikan yang bersiasat dengan mengandalkan jualan online. Strategi yang sama masih akan diterapkan Toyota, mempertimbangkan adanya peningkatan penjualan melalui online.
"Menurut kami, justru efektif (penjualan online) terutama di saat COVID-19 seperti ini. Contoh, prospek pembeli mobil sebelum COVID-19 hanya sekitar di bawah 10% yang asalnya dari online. Pada saat COVID-19 baru mulai naik ke 20% bahkan sekarang naik lagi ke 30-40%. Jadi kami terus melakukan strategi online-offline," ujar Jimmi.
"Chanel digital sekarang juga sudah lebih banyak ya, mulai chatbot, m-Toyota Apps, Website, social media. Termasuk website / social media dealer juga. Terakhir juga kerjasama dengan marketplace. Komunikasi dengan konsumen juga via whatsapp misalnya juga kami lakukan."
"Tentu tidak hanya komunikasi digital tapi juga kemudahan membeli seperti paket kredit / leasing yang menarik juga penting," tutup jimmi.
(lth/din)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini