Bersepeda bisa menjadi pilihan menarik di tengah pembatasan transportasi umum karena pandemi virus Corona. Namun di sisi lain, menggunakan sepeda untuk aktivitas sehari-hari tentunya memerlukan perjuangan lebih, karena pengguna sepeda akan lebih banyak terkuras tenaganya.
Dijelaskan Ketua Komunitas Bike To Work, Poetoet Soedarjanto, bagi Anda yang berminat beralih ke sepeda untuk menunjang aktivitas sehari-sehari, usahakan jarak rumah ke lokasi tujuan tidak terlalu jauh.
"Enggak ada patokan khusus ya, tapi kalo kita bicara orang bekerja, idealnya rumah ke kantor jaraknya sedekat mungkin. Yang paling enak ya di bawah 5 km, enggak sampai keringetan sudah sampai kantor," kata Poetoet, melalui sambungan telepon kepada detikOto, beberapa waktu lalu (15/6/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tapi hal itu tidak menjadi patokan utama, sebab para pengguna sepeda yang rumahnya berjarak puluhan kilometer dari kantor, bisa mengombinasikan penggunaan sepeda dengan transportasi umum. Di sisi lain, bagi pengguna sepeda yang memiliki kondisi fisik prima, boleh-boleh saja melibas puluhan kilometer dengan kayuhan kaki.
"Kantor saya di Jakarta aja dari rumah jaraknya 55 km. Itu saya biasanya mix commuting. Naik sepeda plus angkutan umum, jadi sesekali aja nggowes-nya. Tapi kalau kantor saya yang sekarang jaraknya kan cuma 25 km. Ya saya hajar aja langsung, seminggu 3-4 kali," terang Poetoet.
Meski kecepatan sepeda terbatas, karena hanya mengandalkan tenaga dari tubuh pengendaranya, soal kemampuan waktu tempuh, Poetoet mengatakan sepeda tidak kalah dari mobil.
"Jangan salah, saya naik sepeda dengan saya naik mobil sama waktunya. Sama-sama satu jam setengah. Mobil kan bisa kejebak macet," ujarnya lagi.
Bagi Anda yang menggunakan sepeda ke kantor, Poetoet menyarankan agar tidak mengayuh melebihi kecepatan 20 km/jam. "Saran kami cukup 15-17 km/jam. Karena kepadatan lalu lintas dan supaya (nafas) tidak engap, karena di masa pandemi ini kan kita harus selalu menggunakan masker," ujarnya lagi.
Selain itu, agar tidak membebani badan, usahakan memasang pannier di belakang sepeda untuk membawa perlengkapan jas hujan, pakaian salin, atau perlengkapan kantor.
(lua/din)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!