Layanan SIM di Mal Dibatas Kuota, Kurang dari Satu Jam Sudah Full

Layanan SIM di mal kembali buka — Suasana antrian perpanjang SIM di Gandaria City, Jakarta Selatan. (Rizki Pratama/detikOto)

Jakarta -

Beberapa titik gerai layanan SIM di Jakarta telah kembali dibuka dengan tatanan baru. Selain mewajibkan petugas dan pemohon untuk mematuhi protokol kesehatan COVID-19, jumlah pemohon dalam seharinya juga dibatasi.

Salah satu Gerai SIM, tepatnya di Gandaria City, Jakarta Selatan terpantau cukup ramai namun terkontrol dengan baik karena batasan pengunjung di area ruang tunggu. Gerai SIM dikatakan sebelumnya akan beroperasi dari pukul 12.00-18.00 WIB.

Walaupun masa operasinya selama 6 jam, kuota pemohon dalam satu hari sudah terpenuhi dalam waktu kurang dari satu jam. Petugas yang berjaga di area masuk ruang tunggu Gerai SIM di Gandaria City pun memberikan pemahaman kepada pengunjung yang terlambat datang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Buka jam 12, hari ini kuotanya udah penuh. Sehari 150 orang," ujar petugas yang berjaga di batas masuk area pelayanan SIM.

Petugas dengan tegas dan memberikan penjelasan kepada orang yang ingin melakukan perpanjangan SIM setelah kuota penuh namun tak diizinkan. Mereka yang terlambat pun memaklumi, belum lagi ruangan itu tidak terlalu luas bahkan setelah dibatasi kuota 150 orang.

"Tahu kalau dibatasi cuma nggak nyangka udah penuh aja jam segini," kata Jatmo yang terpaksa harus datang lagi di lain hari untuk memperpanjang SIM-nya.

Pemohon SIM yang sudah datang lebih dulu dan sedang menunggu mengaku pembatasan ini cukup baik. Namun sangat ia sayangkan masih ada beberapa orang yang lalai untuk menjaga jarak.

"Seharinya dibatasi, ya jadi nggak terlalu menumpuk. Sebagian besar udah mulai biasa jaga jarak tapi ada juga kayak tadi rebutan masukin formulir sampai bersentuhan fisik," ujar Fahlan kepada detikcom.

Menyadari ada antrian yang mengabaikan jaga jarak tubuh, petugas juga beberapa kali melakukan himbauan melalui pengeras suara. "Mohon perhatiannya bapak dan ibu, tolong untuk tetap physical distancing," himbaunya.