1,8 Juta Pemudik Balik ke Jakarta Makin Sulit, Pengawasan Juga Berlapis

1,8 Juta Pemudik Balik ke Jakarta Makin Sulit, Pengawasan Juga Berlapis

Ridwan Arifin - detikOto
Kamis, 28 Mei 2020 18:49 WIB
Petugas gabungan yang melakukan penyekatan di Gerbang Tol Cileunyi, Kabupaten Bandung memutar balikan sejumlah kendaraan pemudik yang hendak kembali ke Jakarta.
Oenyekatan pemudik yang hendak balik ke Jakarta Foto: Wisma Putra
Jakarta -

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo menjalaskan sebanyak 1,8 juta orang sudah meninggalkan Jakarta saat mudik lebaran kemarin.

"Berdasarkan data kami, jumlah orang yang terlanjur mudik dan menggunakan angkutan umum itu lebih kurang 750 ribu," kata Syafrin dalam dialog bersama Gugus Tugas COVID-19 dalam channel YouTube BNPB, Kamis (28/5/2020).

Syafrin mengakumulasinya dengan data kendaraan yang keluar dari Jabodetabek dari PT Jasa Marga. Dalam data tersebut ada 465.500 kendaraan yang tercatat keluar lewat tol.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan asumsi dua orang per kendaraan maka setidaknya sudah ada 900 ribu orang tambahan yang keluar dari Jabodetabek.

"Nah di sisi lain yang menggunakan kendaraan pribadi, ini berdasarkan data PT Jasa Marga yang keluar dari Jabodetabek itu total lebih kurang 465.500 kendaraan. Jika kita kalikan 2 saja per kendaraan, maka okupansinya kurang lebih 900 ribu," papar Syafrin.

ADVERTISEMENT

Kemudian apabila dijumlahkan dengan jumlah penumpang angkutan umum menurut Syafrin ada 1,7-1,8 juta orang yang terlanjur mudik dari Jabodetabek. Jutaan orang ini lah yang harus diantisipasi kedatangannya kembali menuju Jabodetabek.

"Artinya, jika dijumlahkan dengan angkutan umum maka total yang sudah keluar Jabodetabek sudah 1,7-1,8 juta orang. Ini yang harus kita antisipasi pada saat arus balik saat ini," kata Syafrin.

Meski demikian, Syafrin mengatakan tanpa Surat Izin Keluar Masuk (SIKM), pemudik bakal sulit kembali ke Jakarta.

"Sebenarnya sejak awal ini sudah disampaikan oleh pak Gubernur. Sebaiknya karena Jakarta dan Jabodetabek sebagai episentrum COVID-19, maka warga jabodetabek jangan mudik dulu. Karena jika anda mudik belum tentu anda dengan sangat mudah masuk kembali ke Jabodetabek," ungkap Syafrin.

"Melalui penyekatan di areal Jabodetabek kita akan melakukan seleksi siapa yang memiliki izin keluar masuk dia yang boleh masuk, dan kemudian yang tidak akan kita putarbalikan," jelas dia.

Selain di Jabodetabek, penyaringan juga dilakukan di daerah asal pemudik. Maka dari itu, pemudik tidak mudah untuk lolos begitu saja.

"Bersama TNI-Polri penyekatan sudah dimulai sejak awal keberangkatan masyarakat jadi mulai dari Jawa Timur, begitu juga DIY (Daerah Istimewa Yogyakarta), Jawa Tengah, dan Jawa Barat ini sudah melakukan penyekatan sepanjang jalan, sehingga masuk ke wilayah Jabodetabek sudah terseleksi, sudah berlapis pengawasannya," jelasnya.




(riar/lth)

Hide Ads