Tahun ini di tengah pandemi virus Corona (COVID-19), penjualan mobil memang diprediksi bakal turun. Namun, penurunan penjualan mobil listrik dipercaya tidak separah mobil konvensional bermesin bakar.
Diberitakan Reuters, analis BloombergNEF memprediksi penjualan mobil listrik global tahun ini akan turun 18%. Namun, BloombergNEF memperkirakan penjualan mobil bermesin bakar akan turun lebih dalam hingga 23% pada tahun ini.
Menurut BloombergNEF, penutupan sementara showroom saat lockdown telah mengganggu penjualan mobil dan merusak kepercayaan konsumen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pandemi COVID-19 akan menyebabkan penurunan besar dalam penjualan mobil global pada 2020. Pasar akan naik-turun selama tiga tahun ke depan," kata head of advanced transport BloombergNEF, Colin McKerracher.
BloombergNEF memprediksi, mobil listrik akan mencapai 31% dari keseluruhan mobil pada 2040 dan menyumbang 58% penjualan mobil penumpang baru pada tahun itu. Mobil bermesin bakar disebut menurun secara bertahap dari puncaknya pada 2017.
Tahun ini, mobil listrik diperkirakan terjual sebanyak 1,7 juta unit. Sekitar 7 juta unit mobil listrik sudah mengaspal.
BloombergNEF memperkirakan, dunia akan membutuhkan sekitar 290 juta titik pengisian ulang baterai mobil listrik pada 2030. Sebanyak 12 juta di antaranya berada di tempat umum, sisanya ada di rumah hingga tempat kerja.
Elektrifikasi transportasi yang didorong oleh peraturan anti-polusi, diperkirakan akan mengurangi 17,6 juta barel per hari permintaan minyak pada 2040. Sementara mobil listrik diperkirakan menambah 5,2% permintaan listrik pada tahun tersebut.
(rgr/din)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Motor Boleh Wara-wiri di Jalan Tol Malaysia, Gratis