Kementerian Perindustrian mendorong industri otomotif untuk berpartisipasi dalam penanganan wabah COVID-19 dengan cara memproduksi ventilator. Namun industri otomotif di Indonesia mengaku tidak memiliki kemampuan memproduksi ventilator, maka itu produsen kendaraan bermotor akan menggandeng vendor atau supplier mereka untuk membuat alat bantu pernafasan tersebut.
"Jadi terus terang kita enggak punya keahlian membuat ventilator. Hal ini dikerjakan supplier kami, jika kapasitas mereka tidak mencukupi, kita industri otomotif akan membantu," kata Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia, Yohannes Nangoi dalam diskusi virtual, Industry Roundtable, yang diselenggarakan MarkPlus, Jumat (15/5/2020).
Menurut Nangoi, Gaikindo sudah melakukan rapat koordinasi dengan Kementerian Perindustrian sejak dua minggu lalu. Dan Nangoi sudah menjelaskan jika industri kendaraan bermotor harus bekerja sama dengan perusahaan pembuat ventilator.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nah di sini kebetulan sekali salah satu supplier kami sedang melakukan riset dan development bagaimana membuat ventilator. Mereka melakukan yang namanya reverse engineering. Jadi mereka impor ventilator terus dibongkar, lalu dipelajari, dan mereka membuat ventilator (dari hasil belajar itu)," lanjut Nangoi.
"Dengan cara ini, maka diharapkan supplier kami sudah bisa mulai membuat ventilator tersebut. Begitu selesai membuat ventilator tersebut, dan diperlukan kapasitas lebih besar, maka di sini industri otomotif akan mulai berperan. Kita melihat kalau sampai diperlukan support dari industri otomotif, kita bersama-sama akan membangun industri ventilator tersebut, tentunya kami akan menyiapkan supply chain-nya dan juga tempatnya," tukas Nangoi.
Sebelumnya pada bulan Maret lalu, Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang sudah menyatakan produsen otomotif diharap bisa memproduksi alat kesehatan seperti ventilator.
"Untuk supply ventilator, akan dibuat prototipe sederhana yang dapat diproduksi massal melalui kerja sama industri otomotif dengan industri komponen," ujar Agus dalam keterangan resminya.
(lua/din)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!