Parkiran motor termasuk sektor usaha yang terdampak pemberlakuan WFH (Work Form Home) dan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) seturut terjadinya wabah virus Corona. Jika dulu sebuah lahan parkir di Jakarta bisa menangguk untung ratusan ribu rupiah hingga di atas Rp 1 juta per hari, kini keuntungannya turun drastis.
Salah seorang petugas parkiran motor di kawasan Mampang, Jakarta Selatan, mengatakan penghasilan per hari yang bisa diraih kini rata-rata hanya di kisaran Rp 150 ribu, bahkan angkanya bisa lebih rendah dari itu.
"Kalau kondisi sekarang sehari rata-rata dapat Rp 150 ribu. Paling jelek pernah dapat Rp 50 ribu, bahkan pernah juga dapat Rp 30 ribu," kata petugas parkir, yang enggan disebut namanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai informasi, pada kondisi normal, lahan parkiran motor itu bisa menampung hingga 193 kendaraan roda dua. Untuk ongkos parkirnya sendiri Rp 5.000 dengan sistem tarif flat. Jika jumlah kendaraan tersebut dikalikan ongkos tarif, maka ketemu angka Rp 965 ribu.
Menurut petugas parkir tersebut kondisi sepi sudah dialami sejak Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memberlakukan kebijakan WFH dan social distancing pada 17 Maret lalu.
"Saat itu sudah ada penurunan. Motor yang parkir cuma sekitar 60 unit. Makin ke sini makin sedikit yang parkir. Sekarang paling cuma 30-an motor yang parkir per harinya," tukasnya.
(lua/rgr)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?