Penjualan mobil seret di tengah pandemi virus Corona. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) memprediksi penjualan mobil tahun 2020 turun 40% akibat diserang COVID-19.
Penjualan mobil merek Toyota pada Maret 2020 pun mengalami penurunan. Toyota-Astra Motor (TAM) melaporkan penurunan penjualan pada Maret 2020, terutama penjualan secara retail sales (penjualan langsung dari dealer ke konsumen). Meski penjualan wholesales (distribusi dari pabrik ke dealer) tak berbeda jauh dari pencapaian Februari, retail sales Toyota bulan Maret disebut anjlok.
"Secara supply (penjualan secara wholesales) masih angka yang sama dengan Februari, 25.000-an. Retail salesnya turun lumayan jauh jadi 17.000-an (turun dari 23.884 unit pada Februari 2020). Kenanya di 1-2 minggu terakhir, semenjak mulai work from home, social distancing dan lain-lain," ujar Interactive Communication Department Head PT Toyota Astra Motor, Dimas Aska, dalam kesempatan bincang santai dengan wartawan melalui video conference, Selasa (7/4/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski penjualan mobil turun, Toyota tidak memberikan diskon besar-besaran. Kata Dimas, diskon mobil Toyota sama saja seperti hari normal.
"Diskon itu tidak directly program, itu kan marketing gimmick. Mungkin nilainya sama tapi di tiap tempat (dealer) nilai (bentuk)-nya beda. Kayak satu dealer seolah-olah diskon Rp 5 juta, tapi sebenarnya dapat barang-barang lain misalkan kaca film seharga Rp 5 juta. Tapi kalau untuk di masa-masa sekarang justru kayak DP rendah, cicilan flat 3 tahun, program-program installment (cicilan) cuma Rp 1,9 juta dan lain-lain. Jadi dealer tetap bisa bantu. Diskonnya normal-normal aja," ujar Dimas.
Selama masa pandemi COVID-19 ini, Toyota menawarkan program khusus bagi pelanggan yang berprofesi sebagai tenaga medis (perawat dan dokter). Tenaga kesehatan bisa membeli mobil dengan tingkat suku bunga yang dimulai dari 0% untuk jangka kredit satu tahun, 1% untuk jangka kredit dua tahun, dan 2% untuk jangka kredit tiga tahun.
Untuk kalangan umum, menurut Dimas, ada penawaran menarik berupa special rate (suku bunga) mulai dari 3,7% serta flat selama 3 tahun.
Sebelumnya, untuk menggairahkan pasar otomotif di tengah pandemi COVID-19, beberapa negara seperti di China memberikan stimulus berupa diskon harga mobil. Stimulus itu tidak hanya datang dari pelaku industri, tapi juga dari pemerintah.
"Toyota menyadari juga kalau sekarang itu fokus masyarakat ke kebutuhan yang basic kayak medis, makan lagi kondisi COVID ini. Kebutuhan beli mobil tetap ada dilakukan, jadi gimana caranya Toyota support di saat ini (dengan program penjualan di atas-RED)," ujar Dimas.
(rgr/din)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah