Virus corona (COVID-19) menghantam segala bidang usaha, salah satunya usaha bengkel mobil. Beberapa bengkel mobil mengaku pengunjung bengkel yang ingin servis mobil menurun karena pandemi corona,
Hendra Susanto, pemilik bengkel Korea Timorer Motor di Ciputat, Tangerang, mengaku saat virus corona menyerang, pengunjung bengkelnya anjlok hingga 60%. Otomatis, kata Hendra, omzet pun berkurang. "Sementara bayar gaji (karyawan bengkel/montir) kan nggak bisa dikurangin," ucapnya kepada detikOto.
Untuk menanggulanginya, Hendra menerapkan kebijakan agar montir di bengkelnya bekerja secara bergantian. Montir yang bekerja dalam satu hari dikurangi jumlahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Maksudnya giliran masuknya. Jadi sehari libur, sehari masuk. Di saya biasanya 4 montir, jadi 2 montir sehari, 2 di rumah, nanti giliran. Ngurangin cost juga, unit entry (pelanggan bengkel) kurang, overhead (biaya operasional) kita tetap aja, jadi gimana caranya ya udah kita kurangin," kata Hendra.
"Rata-rata biasanya unit entry saya 6 unit mobil sehari, sekarang cuma 2-3 sehari. Otomatis kita secara omzet juga berkurang, sementara bayar gaji kan nggak bisa dikurangin. Makanya kita ngatur dengan gantian jam tadi. Itu kan ngurangin uang makan, uang transport, uang kehadiran. Kalau bayar listrik kan kita tetap aja," tambahnya.
Sementara itu, supervisor bengkel Remo Body Repair, Rommy Radianto, mengatakan bengkel yang menerima servis ringan semua merek mobil itu mengalami penurunan omzet. Jika dihitung harian, omzet yang didapat bengkelnya tak sampai 50% dari biasanya saat bengkel sepi karena corona.
"Jam kerja yang tadinya buka jam 10, sekarang jam 12. Dikurangi jam kerjanya sih," ujar Rommy.
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Gaya Merakyat Anies Baswedan di Formula E Jakarta, Duduk di Tribun Murah