Karantina wilayah mulai diterapkan di beberapa daerah, Jakarta pun ikut mulai melakukan simulasi rencana pengamanan wilayah dalam menghadapi pandemi virus corona yang dilakukan oleh Polda Metro Jaya.
Produsen otomotif nomor satu di Indonesia, Toyota, memberikan pendapatnya mengenai hal tersebut. Seperti yang disampaikan Marketing Director PT Toyota Astra Motor (TAM), Anton Jimmy Suwandi, kepada detik.com.
Anton menjelaskan untuk saat ini Toyota masih menunggu bagaimana kebijakan pemerintah terlebih dahulu, sebelum mengambil keputusan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita tunggu seperti apa keputusan dari pemerintah, intinya kita support," ujar Anton.
Anton juga mengatakan sulit untuk berandai-andai sektor apa di industri otomotif yang paling terdampak, saat karantina wilayah benar-benar diterapkan.
"Sulit dijawab ya tanpa mengetahui detil aturan dan keputusannya seperti apa. Selain itu Langkah apa yang kami (Toyota-Red) akan diambil? ya tergantung keputusan tadi seperti apa terlebih dahulu," kata Anton.
Sebelumnya dalam pemberitaan detik.com sebelumnya, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Donny Gahral Adian mengatakan simulasi merupakan langkah antisipasi yang perlu dilakukan untuk mengantisipasi skenario paling ekstrem terkait Corona.
"Jadi simulasi harus dilihat sebagai satu antisipasi skenario yang paling ekstrem, yaitu karantina wilayah, hanya sampai saat ini belum ada wacana untuk karantina wilayah," kata Donny, kepada wartawan, Minggu (29/3/2020) kemarin.
Donny mengatakan saat ini pemerintah masih menyiapkan peraturan pemerintah (PP) untuk mengatur lebih detail soal karantina wilayah. Namun dia menegaskan, meski PP sedang disiapkan, bukan berarti karantina wilayah jadi opsi prioritas untuk menangani Corona saat ini.
"Itu bukan sesuatu yang pasti diambil, opsi yang diambil pemerintah sekarang adalah massive rapid test dan physical distance. Belum ada keputusan untuk karantina wilayah. Jadi tidak perlu khawatir, segala simulasi, segala persiapan itu dalam rangka skenario yang paling ekstrem dari upaya penanganan COVID-19, bukan berarti itu akan diputuskan dalam waktu dekat," jelasnya.
Lebih lanjut, Donny memaparkan banyak yang harus diperhitungkan untuk menerapkan kebijakan karantina wilayah. Salah satunya dampak sosial ekonomi.
(lth/rgr)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!