Para pelaku usaha kendaraan umum baik taksi, bus atau KRL milik pemerintah sepertinya harus meniru cara para pelaku kendaraan umum di China nih. Yaitu dengan menyemprotkan disinfektan di setiap kendaraan umum milik mereka. Soalnya, masih banyak masyarakat Indonesia yang tetap beraktivitas dan menggunakan kendaraan umum. Pilihan untuk menyemprotkan disinfektan bisa menjadi langkah yang tepat.
Seperti yang diposting Deputy General Manager at Shenzhen Bus Group Company Limited, Current Chair of UITP Taxi and Ride-hailing Committee, Joe Ma, pada situs linked.In.
"Ini waktu yang luar biasa untuk melakukan tindakan yang luar biasa #shenzhenbus. Dengan menyemprotkan sanitizer pada taksi kami, untuk bisa melindungi pengemudi dan penumpang kami dari virus corona," tulis Joe Ma.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Dalam pemberitaan detikcom sebelumnya, pengamat transportasi Djoko Setijowarno, imbauan untuk tidak mudik lebaran tahun ini jangan sampai mengorbankan transportasi umum, seperti bus AKAP. Pemerintah bisa mengambil kebijakan lain untuk mencegah penularan virus corona tanpa mengorbankan transportasi umum.
"Caranya mudik dengan penumpang terbatas dan juga memastikan transportasi aman, nyaman, selamat, dan higienis," kata Djoko, kepada detikcom, Kamis (19/3/2020) lalu.
Djoko juga menyarankan supaya pengguna transportasi bus menerapkan apa yang disebut sebagai social distancing, atau jarak sosial untuk menghindari penularan virus corona dari jarak dekat. Artinya, kapasitas bus tidak boleh penuh. Harus dikurangi sebesar 50 % dari kapasitas penumpang maksimal.
![]() |
"(Supaya perusahaan tidak rugi-Red) bangku bus yang kosong disubsidi pemerintah," lanjut Djoko.
Namun sejalan dengan niatan pemerintah yang ingin mencegah penyebaran virus corona, calon pemudik juga seharusnya sadar diri dengan kondisi tubuhnya. Artinya harus memastikan dirinya sehat dan terbebas dari virus corona sebelum memutuskan pulang ke kampung halaman.
"Pemudik harus sehat dan kita harus menerapkan 4S5D, sehat kendaraan, sehat prasarana, sehat lingkungan, sehat orangnya, dan kelima doa," tukas Djoko.
(lth/din)
Komentar Terbanyak
Memang Tak Semua, tapi Kenapa Pengguna LCGC Suka Berulah di Jalan?
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Bayar Pajak STNK Masih Datang ke Samsat? Kuno! Ini Cara Bayar Pakai HP