Harapan Penjualan Mobil 2020 Naik Dibayangi Virus Corona

Harapan Penjualan Mobil 2020 Naik Dibayangi Virus Corona

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Selasa, 17 Mar 2020 13:27 WIB
Penjualan Domestik Kendaraan Komersial Naik

Sejumlah mobil terparkir di Car Port Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (12/3/2018). Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menyatakan bahwa penjualan domestik kendaraan komersial sampai pada 2017, 235.307 unit terbagi di antaranya truk naik 45%, pickup naik 6 persen, dan double cabin naik 46 persen. Grandyos Zafna/detikcom
Penjualan mobil yang diharapkan cerah pada 2020 terpukul virus corona. Foto: Grandyos Zafna
Jakarta -

Industri otomotif Indonesia dihantui pandemi virus corona COVID-19. Di awal tahun saja sudah terasa pukulan virus corona terhadap penjualan mobil di Indonesia.

Berdasarkan data penjualan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang dirilis PT Astra International, penjualan mobil secara wholesales (distribusi dari pabrik ke dealer) di Indonesia pada Februari 2020 tercatat hanya sebanyak 79.573 unit. Angka itu turun dari Februari 2019 yang mencapai 81.809 unit. Ada penurunan sekitar 2,7%.

Sementara kalau diakumulasikan Januari-Februari 2020, penjualan mobil tercatat sebanyak 159.997 unit. Padahal, periode yang sama tahun 2019 penjualannya mencapai 163.964. Artinya performa penjualan mobil di dua bulan pertama tahun 2020 turun sekitar 2,4%.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Padahal, menurut Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi, tahun 2020 diharapkan menjadi momen meroketnya penjualan mobil setelah pada 2019 lalu turut terpukul karena situasi politik.

"Harusnya kita berharap bahwa tahun ini kita bisa take off, politik sudah selesai, ekonomi harusnya growing, tapi kalau kita lihat begini dampaknya nggak segampang itu," kata Nangoi kepada detikOto, Selasa (17/3/2020).

ADVERTISEMENT

Virus corona seakan terus menyerang industri otomotif. Sampai-sampai, dua pameran otomotif di Indonesia, yaitu GIIAS Surabaya 2020 dan IIMS 2020 terkonfirmasi ditunda penyelenggarannya demi mencegah penularan virus COVID-19.

"Bayangkan aja, orang diminta hindari tempat-tempat keramaian. Kemudian kemarin juga GIIAS Surabaya kami set untuk tunda. Jadi otomatis ada gangguan lah. Sehingga kita hanya mampu menjual dalam angka sekitar 80.000 dalam bulan Februari kemarin," ujar Nangoi.




(rgr/din)

Hide Ads