Jakarta -
Orang nomor satu Tesla, Elon Musk, dengan bangga mengumumkan mobil listrik karya dirinya kini telah mencapai produksi 1 juta unit. Dengan ditandai kelahiran crossover Model Y berwarna merah.
Dikutip akun media sosial pribadi Elon Musk, dirinya mengucapkan selamat kepada seluruh team Tesla yang telah berusaha untuk bisa melahirkan mobil listrik Tesla.
"Congratulations Tesla Team on Making Our 1.000.000 car!!" tulis Elon Musk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tesla resmi produksi 1 juta unit Foto: Twitter Elon Musk |
Perjuangan Tesla untuk bisa diakui sebagai salah satu mobil listrik terbaik di dunia tidaklah mudah. Sebagai catatan Tesla pertama melahirkan mobil listriknya pada 2008 dengan varian Roadster, disusul dengan varian selanjutnya Model S pada 2012.
Varian lainnya ikut diperkenalkan yakni Model X bergaya crossover. Penjualan Tesla semakin moncer setelah Tesla memperkenalkan varian termurah versi Tesla yakni Model 3. Dan tepat 10 Maret 2020, Tesla telah mencapai produksi ke-1 juta unit ditandai dengan lahirnya Tesla Model Y yang diproduksi pabrik Tesla Fremont, California.
Indonesia Ikut Menyumbang Penjualan Tesla
Rekor pencapaian produksi 1 juta unit Tesla, ikut berbanding dengan penjualan Tesla di dunia. Indonesia juga ikut berpartisipasi di dalamnya. Terbukti ada masyarakat Indonesia yang saat ini merasakan ketangguhan Tesla.
Meski demikian penjualan Tesla di Indonesia tidak sebanyak negara lainnya. Seperti yang disampaikan Presiden Direktur Prestige Motorcars Rudy Salim, kepada detik.com.
"Penjualan Tesla masih sedikit," ujar Rudi.
Rudi menjelaskan penjualan terbanyak Tesla di Indonesia masih didominasi oleh Model 3. "Varian paling diminati yaitu Tesla Model 3. Unit belum banyak, angka pastinya saya tidak hafal," kata Rudi.
Masih sedikit penjualan Tesla di Indonesia bukan tanpa alasan. Karena harga mobil listrik di Indonesia masih terbilang jauh dari jangkauan untuk kelas menengah ke bawah. Saat ini Tesla di Indonesia harganya bisa mencapai lebih dari Rp 2 miliar untuk Model X dan S. Bahkan yang dikatakan termurah saja seperti Model 3 saat masuk Indonesia harganya masih menembus Rp 1 miliar.
Hal tersebut dipengaruhi oleh berbagai pajak dan biaya administrasi lainnya. Selain memang mobil ini masih impor, BbnKB juga berkontribusi besar terhadap harga akhir.
Memang untuk bisa merangsang penjualan mobil listrik di Indonesia, Pemprov DKI Jakarta telah merumuskan insentif berupa pembebasan biaya BbnKB untuk kendaraan listrik mulai awal tahun 2020.
Adanya insentif itu tentu akan mempengaruhi harga on the road Tesla di yang ditawarkan Prestige Image Motorcars di Indonesia. Jika diaplikasikan harga mobil Tesla kini bisa lebih murah 7 sampai 8 persen.
"Kalau itu turun harganya jadi 7-8 persen (lebih murah) dari harga on the road sekarang karena on the roadnya hilang," kata Presiden Direktur Prestige Image Motorcars, Rudy salim saat ditemui di Plaza Indonesia, Jakarta Pusat waktu itu.
Rudy mensimulasikan besaran penurunan tersebut pada Tesla yang ia jual di Indonesia. Dikalkulasikan penurunan harganya bisa sebesar Rp 80 juta hingga Rp 270 juta jika BbnKB tak perlu dibayar lagi.
"On the road kisaran Rp 80-270 juta BBN doang, kalau itu ilang ya udah akan turun jadinya," ujar Rudy.
Meski demikian harga mobil listrik di Indonesia, terbilang masih sangat mahal. Jadi wajar jika penjualan Tesla di Indonesia tidak terlalu bagus.
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?