Terpopuler Sepekan: Masker Terbaik untuk Bikers Tangkal Virus Corona

Terpopuler Pekan Ini

Terpopuler Sepekan: Masker Terbaik untuk Bikers Tangkal Virus Corona

Luthfi Anshori - detikOto
Minggu, 08 Mar 2020 13:58 WIB
Polusi udara merupakan satu dari beragam persoalan yang terjadi di ibu kota. Jakarta yang masuk 10 kota termacet di dunia turut sumbang polusi udara di ibu kota
Masker apa yang cocok untuk bikers menangkal corona?.Foto: Pradita Utama
Jakarta -

Salah satu berita otomotif terpopuler sepekan ini masih terkait dengan isu wabah corona. Topik yang menjaring minat banyak pembaca adalah soal masker untuk pengendara sepeda motor alias bikers. Masker diyakini bisa menangkal penyebaran virus tersebut, kendati pemerintah tidak menyarankan penggunaan masker untuk orang-orang sehat.

Dokter Wibisono, anggota komunitas MedDocs & Friends Indonesia, mengatakan, jenis masker yang dipakai bikers seperti buff masker atau balaclava tidak efektif menangkal virus corona.

"Kalau pakai masker seperti kain yang dijual (buff-Red), saya rasa kurang manfaat ya," terang Wibisono, kepada detikOto, belum lama ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dokter yang berdinas di tiga rumah sakit di Solo ini menyarankan hanya orang yang sakit saja sebaiknya menggunakan masker. Sebab, penularan virus hal pertama yang menjadi perhatian bagi para bikers adalah menjaga stamina atau kekebalan tubuh.

"Pakai helm yang tertutup dengan balaclava sudah cukup," lanjut Wibisono. Sama seperti Menkes, ia juga tidak menyarankan kepada orang sehat untuk menggunakan masker.

ADVERTISEMENT

"Sebenarnya masker nggak diperlukan. Seperti yang disarankan WHO, Kemenkes, masker itu nggak diperlukan orang yang sehat. Hanya orang sakit, agar virusnya tidak menyebar ke orang lain," ujar Wibisono

(Lanjut Halaman Berikutnya: Masker Apa yang Cocok untuk Bikers Tangkal Virus Corona?)

Soal pilihan masker yang cocok untuk menangkal virus corona, Wibisono mengatakan 'masker ojol' lebih efektif menangkis penularan virus corona.

"Yang pasti kalau masker yang untuk bedah pasti itu bisa menangkal. Itu lebih bagus dari masker N95, cuma masker bedah itu hanya untuk sekali pakai. Karena kalau dipakai berulang-ulang dicuci dan lembab, daya saringnya sudah berubah," katanya.

Untuk diketahui masker N95 memiliki satu lapisan filter, dapat menyaring 95 persen partikel yang berukuran > 0,3 mikron sehingga efektif untuk menyaring virus hingga polutan. Dan dilapisi dengan karbon aktif.

Masker N95 ini tidak direkomendasikan untuk anak-anak, ibu hamil, orang tua (lansia) hingga pasien paru kronik serta untuk penggunaan di dalam rumah.

Masker ojolMasker ojol Foto: Widiya Wiyanti/detikHealth

Tidak seperti masker bedah yang hanya sekali pakai. Setidaknya masker N95 dapat digunakan hingga lima kali.

Sementara masker bedah yang biasa digunakan tim kesehatan ini biasanya memiliki warna hijau dan biru. Lapisan masker ini tipis dan banyak orang yang menyebutnya sebagai masker ojol. Masker ini umum digunakan saat kita berkendara agar tak terkena paparan polusi atau debu.

Masker bedah yang digunakan di RS berfungsi untuk mencegah tetesan cairan tubuh seperti keringat, air liur serta dahak. Agar cairan di dalam tubuh pasien atau orang yang terpapar penyakit tidak menyebar ke tempat lain yang sudah steril.

Masker bedah mungkin bisa dibilang jadi masker yang paling populer sering digunakan oleh ojek online (ojol) karena relatif murah dan mudah didapat. Masker ini memiliki beberapa lapisan berbahan serat dengan ketebalan relatif tipis.

Masker N95Masker N95 Foto: Widiya Wiyanti/detikHealth


Simak Video "Video: Kasus Covid-19 Naik Lagi! Thailand Catat Ada 23 Ribu Kasus Baru"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads