Hujan deras mengguyur wilayah Jabodetabek, Senin (3/2/2020) pagi. Fenomena berteduh sembarangan saat hujan masih kerap terjadi, yakni di bawah jembatan, flyover, atau di underpass/terowongan.
Alih-alih terbebas dari hujan, kerumunan motor berteduh di tempat yang tak semestinya justru membuat arus lalu lintas makin tersendat.
"Dampak neduh di kolong jembatan, pertama mengganggu arus lalu lintas. Menipiskan lajur yang seharusnya dua bisa jadi hanya satu," tutur Praktisi Keselamatan Berkendara, Andry Berlianto kepada detikcom beberapa waktu yang lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Tips biar Tidak Terjebak Macet |
Tak hanya macet, Andry mengatakan pemotor yang berteduh sembarangan di kolong jembatan atau terowongan juga berkaitan empati dan etika ketika berkendara. Sebab bahu jalan yang diambil karena dipakai berteduh dan diparkir sembarang bisa saja memancing emosi pengendara lain karena perjalanannya terhalangi.
"Imbasnya jalan atau lalu lintas di belakangnya menjadi macet, situasi rentan membuat emosi pengguna jalan yang terhambat jalannya," kata Andry.
Memasuki musim hujan, pengendara motor perlu melakukan manajemen perjalanan yang terencana, selain motor dan fisik, begitu pun perlengkapan, seperti jas hujan.
Menurut Andry, solusinya adalah cari pemberhentian yang aman dan tidak mengganggu arus lalu lintas. Pemotor bisa mencari tempat teduh aman seperti ruko, pos polisi atau halte yang terdapat cekungan ke dalam agar tidak menghambat arus lalu lintas.
"Berhenti saja jika hujan sudah turun dengan amat buruk dan menipiskan jarak pandang. Jika terpaksa meneduh di kolong jembatan lakukan pergantian jas hujan secara cepat dan langsung jalan, tidak berlama-lama," ucapnya.
(riar/rgr)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?