Keliling Indonesia, Hati-hati ke Palu via Kebun Kopi

Keluarga Kusmajadi

Keliling Indonesia, Hati-hati ke Palu via Kebun Kopi

M Luthfi Andika - detikOto
Kamis, 09 Jan 2020 08:18 WIB
Keliling Indonesia naik truk Foto: instagram/Kusmajadi
Jakarta - Perjalanan keluarga Kusmajadi yang dilakoni Abah Dodi Kusmajadi (47), Ambu Melati Muslaela Puteri (43), Abang Abdul Hakim Putra Kusmajadi (16) dan Dek Nara Sabiya Putri Kusmajadi (14) keliling Indonesia sambil mengendarai truk Mitsubihsi Fuso masih berlanjut. Perjalanan mereka pun dimulai pada 8 Desember 2019 lalu, dengan menyelesaikan rute Sulawesi dan Kalimantan.

"Pada Rabu, 8 Desember 2020, Keluarga Kusmajadi memulai kembali perjalanannya menyusuri Sulawesi dan Kalimantan. Perjalanan ini sempat tertunda sebulan lebih di Jawa karena saudara kami, Wak Iyan Dahlan meninggal di Lembah Bada dan jenazahnya dikirim serta dikuburkan di Garut, Jawa Barat pada akhir November 2019 lalu. Kami terbang Rabu dini hari dari Jakarta dengan menggunakan Lion Air ke Palu. Mata masih mengantuk karena kami pergi ke bandara jam 2.30 pagi. Pesawat terbang jam 4.45 wib dan tiba jam 8.25 WITA," tulis abah Dodi kepada detikcom.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Abah Dodi menurutkan tujuan perjalanan kali ini diawali kota Tentena, Poso. Lokasinya sekitar 400 kilometer dari Palu. Jika lancar, Tentena bisa ditempuh selama 6 jam. Namun, jika ada masalah di jalan, Palu ke Tentena bisa ditempuh lebih dari 8 jam.

"Salah satu tantangannya adalah proyek pelebaran jalan di kawasan Kebun Kopi. Jalur ini adalah jalan utama yang menghubungkan Palu dengan Poso, Gorontalo, Manado, Luwuk dan kota-kota lainnya di Sulawesi. Lokasinya tepat di Parigi Sulawesi Tengah. Proyek pelebaran jalan sejauh 70 kilometer ini telah berlangsung selama 2 tahun terakhir. Jalannya diperlebar dari satu lajur menjadi dua lajur. Aksi buka tutup jalan tidak bisa dihindarkan lagi. Akibatnya arus lalu lintas menjadi tersendat," cerita Abah.

Keluarga KusmajadiKeluarga Kusmajadi Foto: dok. Keluarga Kusmajadi


"Namun, begitu kami lewati, kebijakan buka tutup jalan sudah tidak ada. Kendaraan berat pun sudah berkurang banyak. Pekerja hanya terlihat di beberapa ruas saja untuk memperbaiki saluran air dan pembetonan batas jalan. Alhasil, perjalanan kami berjalan mulus. Ini bisa terjadi karena menjelang Natal 2019 lalu, proyek ini dinyatakan selesai," tambah Abah.



Abah Dodi kembali menjelaskan, walau jalan sudah mulus dan lebar, pengguna jalan harus tetap hati-hati. Sebab, sekitar 10 kilometer terakhir menuju pertigaan Parigi, jalannya masih kecil. Pemerintah belum memperbaikinya. Menurut warga, dana pemerintah telah habis. Kondisi jalan mengecil ini berlanjut hingga Poso dan Tentena. Anda harus hati-hati dan tidak bisa memacu kendaraan lagi.

"Di Tentena, kami akan mengambil motorhome kami, si Moti, yang selama sebulan terakhir dititipkan di rumah kawan, Herry Melimpu. Dari Tentena, petualangan Keluarga Kusmajadi dilanjutkan ke Utara Sulawesi. Salam!" tutup Abah.


(lth/ddn)

Hide Ads