Pelajaran yang Bisa Dipetik dari Kasus Moge Tabrak Nenek

Pelajaran yang Bisa Dipetik dari Kasus Moge Tabrak Nenek

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Selasa, 17 Des 2019 13:15 WIB
Foto: Harley Davidson yang tabrak nenek dan cucu di Bogor (Farhan-detikcom)
Jakarta - Minggu (15/12/2019) kemarin terjadi kecelakaan antara motor gede (moge) dan penyeberang jalan. Moge yang dikendarai pegawai BUMN tersebut menabrak seorang nenek dan cucunya di Bogor, Jawa Barat.

Kecelakaan itu terjadi pada Minggu (15/12) pagi, di Jalan Raya Padjajaran, Bogor, Jawa Bogor. Sang nenek dan cucu yang ditabrak moge ingin menyeberang jalan. Namun penunggang Harley-Davidson yang diketahui bernama Heru Kurniawan itu dinilai tidak hati-hati dan menabrak nenek beserta cucunya tersebut.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ada pelajaran penting yang bisa dipetik dari kasus moge tabrak nenek dan cucunya di Bogor ini. Hal itu disampaikan oleh Founder dan Instruktur Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu. Apa saja?

"Pembelajaran yang bisa dipetik dari kasus ini adalah, bagi siapa saja, nggak cuma pengendara moge, siapa saja ketika mereka berada di ruang publik, khususnya di jalan raya, jangan pernah berpikir kalau yang namanya keselamatan itu hanya berawal dari kita tertib saja. Tapi ada nilai-nilai lain yang harus dimiliki mulai dari sebelum berkendara, sampai saat dia mengendarai," kata Jusri kepada detikcom, Selasa (17/12/2019.


Harley Davidson milik penabrak nenek di Bogor. Harley Davidson milik penabrak nenek di Bogor. Foto: Farhan/detikcom


Pertama, kata Jusri, sebelum berkendara pastikan kendaraan yang akan dipakai harus laik jalan. Sebab, banyak kasus kecelakaan yang disebabkan karena masalah teknis, rem blong salah satunya. Kedua, saat berkendara, pengendara harus tertib berlalu lintas. Itu mutlak dipatuhi semua pengendara, tidak cuma penunggang moge.



"Yang ketiga, yang paling banyak tidak dimiliki pengendara bermotor adalah antisipasi kesalahan atau kelalaian orang lain. Jadi di sampingg bawa motor, dia harus berpikir kelalaian orang lain. Ada orang nyeberang, potensi kendaraan yang nabrak dari belakang dan sebagainya, potensi-potensinya itu harus dipikirkan. Sebelum dia manuver (agar tak terjadi kecelakaan), apakah ngerem atau menghindar, dia harus pastikan juga sekelilingnya. Karena keesalahan orang lain kita harus pikirkan. Banyak kasus orang lain yang merasa salah minta maaf karena tidak lihat," ujar Jusri.

Hide Ads