Aturan Belum Jelas, VW Ragu Produksi Mobil Listrik

Aturan Belum Jelas, VW Ragu Produksi Mobil Listrik

Rizki Pratama - detikOto
Senin, 16 Des 2019 18:22 WIB
Foto: VW via Newspress
Jakarta - Hyundai baru saja mengucurkan investasi produksi mobil di Indonesia sebesar US$ 1,5 miliar atau sekitar Rp 21 triliun. Investasi pabrik ini dibagi menjadi dua tahap, pertama untuk mobil bensin baru setelahnya untuk mobil listrik.

Lantas bagaimana dengan fasilitas perakitan mobil Eropa yang ada di Indonesia. Saat ini seperti diketahui merek Eropa yang memiliki fasilitas perakitan belum mengakomodasi perakitan mobil listrik di Indonesia.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Volkswagen yang baru saja mengaktifkan kembali pabrik Cikampek, Jawa Barat pun tak menutup kemungkinan akan melakukan perakitan mobil listrik pula di Indonesia. Kendati begitu, pelaksanaannya diperkirakan masih cukup lama.

"Kalau pabrik mobil elektrik masih jauh kali ya karena belum keluar juga juklak juknis, tapi kita secara overall kita udah punya pabrik jadi siap lah. Jadi bisa pakai pabrik ketika terjadi perubahan yang sangat cepat di VW indonesia," ungkap Chief Operating Officer PT Garuda Mataram Motor, Jonas Chendana saat dihubungi detikcom melalui sambungan telepon, Senin (16/12/2019).

Selain itu, VW masih menunggu keputusan akhir yang rinci dari perangkat regulasi kendaraan listrik di Indonesia. Bagi Jonas, peraturan yang ada sampai saat ini belum cukup untuk membulatkan rencana elektrifikasi VW di Indonesia.



"Secara overall ngeliat untuk mobil elektrik memang tren global seperti itu, cuma saya tidak tahu pemerintah kesiapan regulasi, sudah dikeluarkan cuma detailnya bagaimana nanti ini menurut pandangan saya. Tapi Tapi secara VW global kita udah antisipasi karena untuk VW di global elektrifikasi menjadi full konsentrasi," jelasnya.

Ia pun juga menanggapi bagaimana para kompetitornya menambahkan investasi di Indonesia. "Mereka kan baru bicara doang kita belum liat realisasinya, kalau pabrik kita sudah ada tinggal pendulum bagaimana pergerakan mobil elektrik itu sendiri di pasar," tutup Jonas.


(rip/lua)

Hide Ads