Jakarta - Menteri Keuangan, Sri Mulyani dan Menteri BUMN, Erick Thohir mengadakan konferensi pers terkait kasus penyelundupan komponen motor
Harley Davidson dari Prancis menuju Indonesia melalui pesawat Garuda Indonesia tipe Airbus A330-900 seri Neo.
Dalam penyelidikannya sejauh ini diketahui komponen terpisah itu merupakan satu motor klasik
Harley Davidson Shovelhead tahun 70-an berkelir merah.
Erick Thohir menambahkan bahwa untuk motor Harley Davidson itu dipesan oleh Pria berinisial AA. Pembelian motor ini dilakukan pada April 2018 lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saudara AA memberikan instruksi mencari motor klasik Harley Davidson tipe Shovelhead di tahun 2018, lalu ini motor tahun 70an. Pembelian dilakukan April 2018 proses transfer dilakukan ke rekening pribadi Finance Manager Garuda di Amsterdam," ungkap Erick di Gedung Kementrian Keuangan, Jakarta Pusat, Kamis (5/12/2019).
Terurai"Pada lambung pesawat ditemukan beberapa koper bagasi penumpang dan 18 koli keseluruhannya memiliki claimtag sebagai bagasi penumpang. 15 koli berisi sparepart motor Harley Davidson bekas dengan kondisi terurai, dan 3 koli berisi 2 unit sepeda Brompton kondisi baru beserta aksesoris sepeda," kata Sri Mulyani.
Foto: Rizki Pratama |
Harley Davidson terurai tersebut dikatakan memiliki nilai antara Rp 200-800 juta sedangkan sepeda Brompton diperkirakan berjarga Rp 20-50 juta. Diperkirakan negara mengalami kerugian sebesar Rp 532 juta sampai Rp 1,5 miliar akibat penyelundupan tersebut.
"Berdasarkan penelusuran kami motor
Harley Davidson dengan harga perkiraan Rp 200 juta sampai dengan Rp 800 juta. Sedangkan nilai sepeda brompton 50-60 jt per unit dengan demikian total kerugian negara potensi adalah 532 juta sampai Rp 1,5 miliar," tambah Sri.
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?