Menurut Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan (Imatap) Kementerian Perindustrian, Putu Juli Ardika, penerapan mandatori B30, bisa menghemat biaya impor bahan bakar Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lanjut Putu menjelaskan, Indonesia jadi yang terdepan dalam penerapan bahan bakar dengan campuran minyak nabati. Sebab di negara-negara lain, masih menggunakan sekitar 7,5 persen campuran minyak nabati pada solar.
"Kita saat ini menjadi trendsetter dunia. Jadi kalau di banyak negara, rata-rata masih 7,5 persen. Di kita sudah 20 persen, bahkan mau 30 persen," jelas Putu.
Untuk informasi, hasil uji coba bahan bakar B30 sudah diumumkan pada September lalu oleh Kementerian ESDM yang kerja sama dengan Universitas Indonesia.
Hasilnya, konsumsi bahan bakar rata-rata meningkat 0,87% dan power/daya rata-rata meningkat 0,84%. Fungsi komponen kendaraan juga masih berfungsi dengan baik, oli masih mengikuti spesifikasi, termasuk filternya.
Hasil sementara uji B30 juga diklaim menunjukkan penurunan dampak terhadap lingkungan, emisi CO turun sebesar 0,1-0,2 gram/km dan emisi PM turun sebesar 0,01-0,08 gram/km.
(lua/lth)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah