Jakarta -
Balap motor listrik (MotoE) mulai diperkenalkan Dorna sebagai kelas baru MotoGP di musim 2019. Dibanding balap motor lainnya yang masih menggunakan mesin konvensional, balap MotoE, belumlah menarik perhatian. Tak terkecuali pebalap dari tim Monster Energy Yamaha MotoGP,
Maverick Vinales.
Menurut Vinales, balap MotoE masih harus mengalami riset dan pengembangan, supaya bisa menarik minat pebalap motor bermesin konvensional. Vinales pun menyoroti kesenyapan MotoE yang jadi kelemahan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Menurut saya perlu pengembangan sedikit lagi. Karena kamu tahu? (MotoE) itu sangat tidak bersuara. Saya kurang tertarik, sebab saya suka dengan motor yang (bersuara dan) memiliki power besar," kata Vinales, ditemui detikcom, di Jakarta, Senin (2/12/2019).
Meski demikian, Vinales tetap memandang ajang MotoE sebagai tontonan yang menarik, karena motor di balapan ini menggunakan energi listrik.
"Balapannya sendiri memang sangat menarik, kamu bisa lihat beberapa rider menyimpan energi (baterai motornya) pada awal-awal lap. Dan baru akan push gas saat balapan mendekati lap akhir," lanjut Vinales.
Lalu apakah balap MotoE bakal cocok dengan pebalap MotoGP? "Saat ini saya pikir tidak. Dan untuk saat ini saya lebih suka MotoGP," pungkas pebalap bernomor 25 itu.
Sebagai informasi, rencananya MotoE 2019 digelar lima seri di lima sirkuit di Eropa dalam kalender MotoGP. Setiap balapan hanya 10 lap. Balapan MotoE tak akan terpisah dari MotoGP.
Seperti MotoGP, sesi latihan digelar pada hari Jumat, kualifikasi di hari Sabtu, dan balapan di hari Minggu.
Mesin motor untuk balapan MotoE menghasilkan tenaga 147 hp dan punya kecepatan maksimal 250 km/jam. Motor tersebut juga bisa mencapai kecepatan 100 km/jam dalam tiga detik. Sementara baterai yang digunakan bisa diisi ulang dari 0-85% dalam durasi yang tak sampai 30 menit.
Simak Video "Video Detik-detik Bezzecchi Seruduk Vinales di Sprint Race MotoGP Australia "
[Gambas:Video 20detik]
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah