Motor Listrik Lebih Bagus Pakai Baterai Litesit atau Lithium?

Motor Listrik Lebih Bagus Pakai Baterai Litesit atau Lithium?

Rizki Pratama - detikOto
Senin, 02 Des 2019 10:57 WIB
Foto: Rizki Pratama
Jakarta - Ada beberapa jenis sumber tenaga motor listrik, di antaranya baterai litesit dan baterai lithium. Beberapa produsen bahkan buatan dalam negeri pun menjadikan salah satu baterai itu sebagai andalannya.

Kedua jenis baterai ini memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Sebagai calon pengguna ada baiknya mengetahui hal tersebut agar sesuai dengan kebutuhan.


Goodrich, motor listrik buatan Semarang. Goodrich, motor listrik buatan Semarang. Foto: Rizki Pratama


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu pabrikan motor listrik Indonesia yang baru, Goodrich lebih mempercayakan pilihan baterai litesit pada motor listriknya. Baterai jenis ini dikatakan lebih mudah dirawat daripada baterai lithium. Kekurangannya ukuran baterai lebih besar dan masa pemakaian lebih singkat.



"Semua motor (Goodrich) listesit. Litesit sistemnya charge. Litesit life cycle lebih rendah dan bentuknya tidak compact karena berat. Keunggulannya lebih easy maintenance, jadi misal overheating di jalan dia kalau meletus hanya bocor nggak akan meledak. Yang kena dinamo, lilit dinamo paling Rp 400 ribu udah dapet," papar General Affair GoodRich Electric Vehicle, Hengki Febrianto saat ditemui detikcom di Istora Senayan, Jakarta Selatan, Minggu (1/12/2019).



Baterai motor Goodrich dikatakan Benny dapat diisi ulang sebanyak 600-700 kali. Dalam keadaan penuh, baterai tersebut bisa menyuplai tenaga untuk motor melaju sejauh 50-70 km.

"Satu lifecycle itu satu kali isi sampai penuh dan habis digunakan dengan pengisian sampai penuh maksimal 6 jam," terang Hengky.



Meski produknya menawarkan baterai litesit, ia tidak menutup mata terhadap keunggulan baterai lithium. Hengky mengaku bahwa memang baterai lithium lebih ringkas namun jika terjadi kerusakan biasanya akan mengganti baterai secara keseluruhan dan biayanya mahal.

"Lithium keunggulannya ringkas dan enteng, lifecycle lebih panjang tapi kalau overheating baterainya langsung rusak parah satu baterai itu cukup mahal bisa Rp 6 juta ke atas," imbuhnya.

Hide Ads