Penutupan penjualan itu pun juga diiringi dengan potongan harga untuk menghabiskan persediaan unit yang telah diimpor General Motors. General Motors sendiri selaku APM memberikan subsidi atas potongan harga, jadi tidak ditanggung oleh dilernya.
Baca juga: Diler Chevrolet Kuat Hidup dari Hasil Servis |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Lebih lanjut, Darto menjelaskan bagaiamana hubungan antara Chevrolet dan dilernya. Meski terikat karena bisnis, hubungan kedua pihak perlu saling pengertian satu sama lain dalam kondisi apapun.
"Kalau kita bilang sih sebenarnya diler sama ATPM kaya hubungan suami istri. Kita ngerti kondisi di sana seperti apa. Kita pun pas lagi masa baik kita terima, masa buruk sama kita jalani," ujar Darto.
Berbicara mengenai keuntungan bisnis pun sebenarnya penutupan penjualan ini tak serta merta mengakhiri perputaran uang General Motors bersama dilernya. Seperti diketahui General Motors menunjuk sejumlah diler untuk terus memberikan layanan purna jual. Bisnis ini pun dinilai masih cukup menguntungkan.
"Di manapun service dan sparepart itu baik di diler maupun General Motors adalah bisnis yang menguntungkan asal dikelola dengan baik. Selama populasi mobil masih ada, itu adalah bisnis yang menguntungkan," pungkasnya.
(rip/lth)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?