Di Tol Cipali Sering Kecelakaan, Karena Lajurnya Kurang Banyak?

Di Tol Cipali Sering Kecelakaan, Karena Lajurnya Kurang Banyak?

Luthfi Anshori - detikOto
Kamis, 14 Nov 2019 10:51 WIB
Ilustrasi kecelakaan di Cipali Foto: istimewa
Jakarta - Tol Cipali (Cikopo-Palimanan) kini menjadi pilihan rute utama bagi orang yang ingin bepergian ke Jawa Tengah dan Jawa Timur. Meski makin memudahkan perjalanan, tol Cipali juga kerap memakan korban. Sebab cukup sering terjadi kecelakaan di salah satu ruas tol terpanjang di Indonesia itu.

Selain karena padatnya kendaraan dan kurangnya kesadaran berlalu lintas, menurut Ketua Umum Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI) Kurnia Lesani Adnan, seringnya kecelakaan di tol Cipali terjadi juga dikarenakan oleh ruas lajurnya yang kurang banyak.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Beberapa kecelakaan (di Cipali-Red) terjadi karena berusaha mengelak dari kendaraan yang pindah lajur (tiba-tiba-Red). Dan beberapa kali kecelakaan, baik bus maupun truk, terjadi karena truk pindah mendadak kemudian bus nggak bisa mengelak," kata pria yang akrab disapa Sani, kepada detikcom, Kamis (14/11/2019).

Menurut Sani, jalan tol seharusnya memiliki minimal 3 lajur atau 4 lajur. Dengan lajur yang lebih banyak dan lebar, maka potensi kecelakaan karena kendaraan pindah lajur mendadak, bisa diminimalisasi.



Selain penambahan lajur, Sani juga menyarankan agar tol Cipali diberi pembatas jalan permanen. Sebelumnya, beberapa kecelakaan terjadi karena kendaraan yang tidak terkendali dan menyeberang ke jalur berlawanan. Salah satunya adalah kecelakaan yang melibatkan bus Sinar Jaya dan bus Arimbi, dini hari tadi (14/11/2019).

"Kalau saya sebagai pengguna jalan dan sebagai operator (bus) juga, menyarankan supaya separator yang di tengah jalan dibuat permanen. Kalau concer-nya lajur tengah dibuat dari tanah dengan tujuan supaya kendaraan tidak gampang menyeberang, tanah itu kan setiap hari semakin padat. Jadi saya menyarankan itu dibuat separator yang kokoh," kata Sani.


(lua/lth)

Hide Ads