Selain karena padatnya kendaraan dan kurangnya kesadaran berlalu lintas, menurut Ketua Umum Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI) Kurnia Lesani Adnan, seringnya kecelakaan di tol Cipali terjadi juga dikarenakan oleh ruas lajurnya yang kurang banyak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Sani, jalan tol seharusnya memiliki minimal 3 lajur atau 4 lajur. Dengan lajur yang lebih banyak dan lebar, maka potensi kecelakaan karena kendaraan pindah lajur mendadak, bisa diminimalisasi.
Selain penambahan lajur, Sani juga menyarankan agar tol Cipali diberi pembatas jalan permanen. Sebelumnya, beberapa kecelakaan terjadi karena kendaraan yang tidak terkendali dan menyeberang ke jalur berlawanan. Salah satunya adalah kecelakaan yang melibatkan bus Sinar Jaya dan bus Arimbi, dini hari tadi (14/11/2019).
"Kalau saya sebagai pengguna jalan dan sebagai operator (bus) juga, menyarankan supaya separator yang di tengah jalan dibuat permanen. Kalau concer-nya lajur tengah dibuat dari tanah dengan tujuan supaya kendaraan tidak gampang menyeberang, tanah itu kan setiap hari semakin padat. Jadi saya menyarankan itu dibuat separator yang kokoh," kata Sani.
(lua/lth)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?