Usai menggunakan mobil listrik ketimbang mobil konvensional, Bamsoet sendiri mengakui anggaran rumah tangganya tidak lagi terganggu.
"Ya, sangat murah. Dan anak saya nggak lagi pusing dengan bensin. Jadi anak-anak saya sekolah diantar pakai Tesla, (karena) mobil listrik, Saya juga nggak pernah dipusingin servis mobil ganti oli, bensin tiap hari," kata Bamsoet kepada detikcom, di Jakarta Selatan, Sabtu (5/10/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gaya hidup dengan kendaraan elektrik harus digalakkan dengan mengekspos besar-besaran penggunaan dan manfaatnya. Sehingga, masyarakat tidak lagi takut untuk beralih ke kendaraan listrik.
"Ini bisa melakukan penghematan terhadap pembelian BBM. Yang harusnya tiap hari keluar Rp 500 ribu, itu pakai mobil listrik tiap minggu paling Rp 200 ribu, jadi lebih hemat. Tidak ada lagi servis bulanan, atau dua bulanan ganti oli, tune up, tidak ada lagi perawatan," kata Bamsoet.
Baca juga: Mau Tambah Mobil-motor Lagi, Bamsoet? |
Indonesia sendiri tengah bergegas lewat payung hukum Peraturan Presiden No. 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) untuk Transportasi Jalan.
Di dalamnya diatur juga soal ketentuan produksi dalam negeri kendaraan listrik. Salah satunya dengan penggunaan komponen dalam negeri. Perpres kendaraan listrik itu mengatur ketentuan bahwa industri kendaraan bermotor listrik berbasis baterai dan industri komponen wajib mengutamakan penggunaan tingkat kandungan dalam negeri atau TKDN.
(riar/dry)
Komentar Terbanyak
Memang Tak Semua, tapi Kenapa Pengguna LCGC Suka Berulah di Jalan?
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Bayar Pajak STNK Masih Datang ke Samsat? Kuno! Ini Cara Bayar Pakai HP