Ingat, Makin Besar Kendaraan, Blind Spot Makin Besar Pula

Ingat, Makin Besar Kendaraan, Blind Spot Makin Besar Pula

Rizki Pratama - detikOto
Jumat, 04 Okt 2019 14:37 WIB
Truk yang kelebihan dimensi Foto: Sudirman Wamad
Jakarta - Salah satu penyebab terjadinya kontak antar kendaraan di lalu lintas disebabkan karena kurangnya jarak pandang antara kendaraan. Blind spot atau titik buta (titik dimana pengendara tidak bisa melihat kendaraan lain) ini dipengaruhi oleh dimensi kendaraan itu sendiri. Berbicara kendaraan besar tentu truk-truk yang mengangkut muatan berlebih memiliki titik buta lebih besar.

"Filosofi blind spot semakin besar kendaraan kita, semakin besar bidang pandang terbatas yang dimiliki oleh si pengemudi. Bahkan sepeda motor saja yang kecil memiliki blind spot. Satu meter saja orang berdiri di samping bahunya dengan kaca spion tidak terlihat, bagaimana dengan truk yang sudah over dimensi," kata Pendiri Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), Jusri Pulubuhu.


Ia menganalogikan pengemudi truk mengemudi bagai menggunakan kacamata dengan arti lain pandangannya hanya mengarah ke depan. "Di belakang sudah pasti tertutup oleh barang yang di belakang, kemudian ada blind spot di depan. Semakin besar truk maka blind spot pengemudi semakin besar. Artinya pengemudi mengemudi dengan kaca mata kuda," timpalnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain kurangnya jarak pandang pengemudi terhadap sekitarnya tentu ada resiko lain yang disebabkan oleh muatan berlebih tersebut. Ketika kendaraan bermuatan melakukan pengereman, maka beban akan mendorong kendaraan sehingga memaksa kinerja rem di luar batas kemampuan standarnya.

Jusri menyebutkan 80 persen bobot kendaraan akan ikut terdorong ke depan ketika terjadi pengereman. Jika rem tak mampu menahan beban akibat perlambatan muatan yang melaju tersebut maka truk akan hilang kendali.



"Ketika kendaraan melakukan perlambatan maka yang akan terjadi bobot muatan dan kendaraan tersebut 80 persen akan mendorong dan ini namanya momentum ke depan. Kalau ini tidak bisa diakomodir dengan baik oleh komponen rem maka yang terjadi adalah hilang kendali. Kalau tidak bisa diakomodir dengan kemampuan pengemudi maka perlambatan atau jarak pengereman akan terlewati tidak akan bisa memberhentikan kendaraan tersebut," paparnya.


(rip/ddn)

Hide Ads