Cara Biar Pemilik Mobil Tak Rugi Saat Demo Ricuh

Round-Up

Cara Biar Pemilik Mobil Tak Rugi Saat Demo Ricuh

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Selasa, 01 Okt 2019 07:49 WIB
Cara Biar Pemilik Mobil Tak Rugi Saat Demo Ricuh
Foto: Rifkianto Nugroho
Jakarta - Beberapa waktu belakangan ini terjadi aksi demonstrasi yang berujung ricuh. Kemarin, demo di sekitar Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, juga berujung ricuh.

Aksi-aksi demo yang berujung ricuh ini mengkhawatirkan para pemilik kendaraan. Sebab, mobil yang rusak akibat aksi demo ricuh bisa membuat pemiliknya mengeluarkan biaya yang tak sedikit.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Demo yang ricuh kerap kali menimbulkan kerusakan pada kendaraan bermotor. Banyak kendaraan bermotor yang ringsek bahkan sampai terbakar akibat aksi massa yang anarkis.

Namun, ada cara agar pemilik mobil tak perlu khawatir jika mobilnya rusak akibat demo ricuh. Setidaknya cara ini tidak membuat pemilik mobil tak mengalami kerugian besar karena mobilnya rusak parah akibat kejadian demo yang berakhir rusuh. Berikut ulasan beritanya.
Penyebab kerusakan kendaraan dari aksi unjuk rasa karena demo beragam, mulai dari lemparan batu, hingga kasus yang paling parah pembakaran mobil. Kondisi tersebut bisa merugikan pemilik mobil, apalagi bila belum ter-cover asuransi.

Namun perlu digarisbawahi memiliki asuransi mobil tak melulu menjamin ketenangan. Untuk asuransi dengan polis standar, kendaraan yang rusak akibat aksi demo ricuh tak bisa dicover. Jika ingin kerusakan mobil akibat kerusuhan dicover asuransi, pemilik kendaraan harus melakukan peluasan.

"Kerusuhan, terorisme, dan lain-lain masuk dalam pengecualian jaminan. Jadi pemilik kendaraan bermotor, harus memperluas jaminan terhadap asuransi yang dimilikinya," kata Marketing Communication & PR Manager Garda Oto Laurentius Iwan Pranoto beberapa waktu yang lalu kepada detikcom.

Seperti diketahui, dalam Polis Standar Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia Bab III Pengecualian Pasal 3 ayat 3 disebutkan pertanggungan tidak menjamin kerusakan dan/atau biaya atas kendaraan bermotor yang salah satunya disebabkan oleh kerusuhan, pemogokan, penghalangan kerja, tawuran, huru-hara, pembangkitan rakyat, pengambil-alihan kekuasan, revolusi, pemberontakan, kekuatan militer, invasi, perang saudara, perang dan permusuhan, makar, terorisme, sabotase dan penjarahan.

Kerusakan mobil akibat kejadian tersebut bisa di-cover asuransi jika konsumen melakukan perluasan jaminan. Pemilik mobil menambah perlindungan atas risiko kerusuhan, pemogokan, dan huru-hara (SRCC - Strike, Riot and Civil Commotion).

"Cek polis masing-masing. Jika ingin mendapatkan jaminan atas risiko tersebut segera hubungi perusahaan asuransinya," kata Iwan.

"Nanti akan ada survei terlebih dahulu, jika ok, disetujui dari pihak asuransi, maka tertanggung segera bayar penambahan premi-nya. Artinya mobil ter-cover oleh asuransi," terang Iwan.

Beberapa kasus terjadi kendaraan yang terbakar akibat aksi demo yang berakhir ricuh. Dalam beberapa kasus mobil terbakar baik itu sengaja atau tidak biasanya masih menyisakan sasis dan rangka. Dua penyangga utama mobil ini memang menjadi tulang punggung kuat untuk membangun sebuah mobil.

Meski masih ada bentuknya, ternyata rangka dan sasis yang terbakar itu sudah tidak layak lagi untuk digunakan. Selama proses terjadinya kebakaran itu rangka dan sasis yang umumnya terbuat dari baja mengalami oksidasi. Oksidasi itu akan menyebabkan timbulnya karat yang membuat kekuatan baja atau besi berkurang.

"Tidak disarankan artinya proses pembakaran pasti akan mengubah material di mobil tapi kekuatannya jadi berubah. Umumnya ketika terbakar terjadi oksidasi metal yang tinggi cenderung berubah jadi karat," terang Koordinator Eksekutif Technical Service Astra Daihatsu Motor Anjar Rosadi saat dihubungi detikcom, Senin (30/9/2019).

Tentunya keputusan itu dibuat setelah melihat dampak dari kebakaran. Beberapa kondisi bisa jadi masih ada komponen mobil yang terselamatkan.

"Mobil terbakar berat paling yang diselamatkan itu sebenarnya tergantung konteks terbakar, kalau sedikit bisa diperbaiki yang itu saja. Tapi kalau wiring harus diganti karena kalau tidak akan konslet di kemudian hari. Kalau komponen lain tergantung situasional," papar Anjar.

Begitu juga ketika kebakaran hanya menyebabkan permukaan tertentu pada body mobil. Jika cat mengelupas sebaiknya panel yang terlibat diganti daripada langsung dilapisi car begitu saja.

"Sebenarnya tidak direkomendasikan cat lagi. Diganti panelnya yang baru, kalau metal udah terbakar itu cenderung lebih ke oksidasi karena dalam waktu dekat bisa terjadi karat," tutup Anjar.

Beberapa mobil menjadi korban aksi massa yang ricuh. Salah satunya adalah Jeep Wrangler Rubicon milik Wakil Ketua Koni, Didi O Affandy yang ditemukan terbakar dalam massa demo di belakang Gedung DPR beberapa waktu lalu. Dalam insiden tersebut mobil Didi sudah sulit untuk dikenali dengan kondisi hangus seperti itu.

Dalam kasus seperti ini sangat tidak direkomendasikan bagi pemiliknya untuk menggunakan sisa mobil yang terbakar. Dari sisi keamanan, material yang telah dilahap oleh api tak lagi memberikan kekuatan sama seperti semula.

"Umumnya ketika terbakar terjadi oksidasi metal yang tinggi cenderung berubah jadi karat," jelas Koordinator Eksekutif Technical Service Astra Daihatsu Motor Anjar Rosadi saat dihubungi detikcom, Senin (30/9/2019).

Selain itu berbagai pertimbangan lain untuk merestorasi mobil ini tidaklah ramah untuk kantong. Daripada diperbaiki lebih baik anda menyimpan uang perbaikan untuk membeli kendaraan yang sama sekali baru.

"Secara finance, keamanan dan kenyamanan nggak disarankan karena membangun mobil yang telah terbakar pasti lebih murah beli baru. Belum omongin material barang, jasa, proses," timpalnya.

Hal serupa juga dikatakan oleh Head of Service PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) Riecky Patrayudha beberapa waktu lalu. Ia mengatakan aspek keamanan mobil serta biaya yang dikeluarkan untuk perbaikan mobil yang hangus total tidak sepadan.

"Secara teori bisa saja, tapi memperhitungkan safety, karena kekuatan logam akan berubah bila dipanaskan dan biaya yang dikeluarkan untuk perbaikan kembali tidak ekonomis perhitungannya untuk dilakukan restorasi dari sebuah mobil yang sudah terbakar secara menyeluruh," ujar Riecky kapada detikcom.

Jika ada peluru yang mengenai dan menembus kendaraan, ternyata kerusakan ini tidak terlalu sulit untuk diatasi.

"Tertembus peluru gampang bahkan beberapa mekanik bisa melakukan perbaikan nyambung bodi. Di-repair atau diganti panel yang terkena," kata koordinator Eksekutif Technical Service Astra Daihatsu Motor Anjar Rosadi saat dihubungi detikcom, Senin (30/9/2019).

Walaupun hanya ditembus satu lubang peluru pada mobil, hal ini dapat mengganggu kenyamanan selama berkendara jika tidak segera diperbaiki. Sudah pasti kesenyapan mobil berkurang, bau dari luar masuk ke kabin dan pengontrol suhu yang tidak efisien lagi bekerja.

"Ngaruh berarti udaranya bisa keluar, bau dari luar masuk ke dalam, AC nggak dingin, suara dari juga juga terdengar," lanjut Anjar.

Selain itu perlu diperhatikan juga bagian apa saja yang terkena dampak dari tembakan peluru. Andai kata mengenai masalah kabel kelistrikan dianjurkan untuk menggantinya, sebab jika dibiarkan cepat atau lambat akan menimbulkan korsleting dan kerusakan semakin parah.

"Kalau wiring harus diganti karena kalau tidak akan konslet di kemudian hari. Kalau komponen lain tergantung situasional," papar Anjar.


Hide Ads