Pabrikan berlogo lima berlian itu mulai menjajaki pasar ekspor. Sebagai langkah perdananya, Wuling mengekspor SUV Almaz ke tiga negara yakni Thailand, Brunei Darussalam, dan Fiji.
Di tiga negara itu Wuling Almaz berubah menjadi Chevrolet Captiva. Hal tersebut dimungkinkan karena Wuling berada di bawah naungan General Motors yang memproduksi mobil-mobil merek Amerika Chevrolet.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Tercantum dalam data distribusi ekspor Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), ada Toyota, Daihatsu, Mitsubishi, Suzuki, Hyundai, Hino, dan Honda yang masih aktif mengirimkan mobil 'buatan' Indonesia secara utuh (CBU) ke mancanegara.
Selain Wuling, pabrikan China lain DFSK (DongFeng Sokonindo) juga dikabarkan akan mengirimkan mobil pick-up DFSK Super Cab buatan Cikande ke Filipina usai mengumumkan kerja sama dengan QSJ Motors Philippine untuk pengadaan kendaraan komersial ringan di Filipina, dan sebagai penanda awal ekspor DFSK Indonesia ke Filipina.
Mobil-mobil yang dirakit di Indonesia itu pun kian diminati masyarakat di negeri luar. Hingga Juli 2019 misalnya, sudah ada 169.390 unit mobil 'Made in Indonesia' dikirim ke banyak negara.
(dry/ddn)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?