Oleh karena itu untuk pemilik mobil listrik yang mengisi dayanya di rumah dipastikan tidak akan mengalami kerugian.
"Keputusan untuk penghentian charging ada di mobil karena yang tahu kapasitasnya di mobil sendiri meski memberikan listrik tapi tidak tersambung jadi tidak ada pengeluaran biaya meskipun tidak tersambung mobil akan menghentikan sendiri," kata Offer Marketer PT Schneider Indonesia, Frankco Nasarino Nainggolan saat ditemui di JiExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (11/9/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Namanya baterai nggak bisa selamanya, setiap mobil punya strategi sendiri untuk pengisian dayanya, ada yang maksimal 80 persen itu tergantung masing-masing mobil," lanjutnya.
Schneider Electric saat ini sedang melakukan diskusi dengan APM Indonesia untuk kerjasama penyediaan alat pengisi daya dalam paket pengisian daya. Untuk saat ini secara global, Schneider telah menjalin kerjasama dengan BMW.
"Saat ini yang sudah ada (APM) belum di Indonesia. Di global BMW pakai dari kita kalau Indonesia memang belum. R&D lokal buatan sini ada arahnya ke situ sedang menimbang apakah sesuai dengan pengembangan mereka atau tidak," tukas Rino.
(rip/dry)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!