DFSK misalnya saat ini tengah memamerkan Glory E3 sebagai unit kendaraan listrik BEV (Baterry Electric Vehicles). Kendati Presiden Jokowi sudah menandatangani payung hukum, ternyata perusahaan yang memiliki pabrik di Cikande, Serang ini masih menahan untuk jual kendaraan listrik.
"Pastinya kita ikuti ketentuan dari pemerintah. Di bab Perpres itu ada yang atur akan beri insentif pada pelaku, pengembang, studi," kata Head of Product Planning PT Sokonindo Automobile Ricky Humisar saat ditemui di Balai Kartini, Jakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada juga kemudahan bagi para pelaku industri untuk TKDN-nya. Tapi nanti akan diatur Kemenperin," kata Ricky.
"Kemudian ada insentif kalau tahun pertama masih bisa CBU. Tapi dengan catatan bangun fasilitas di sini, kami kan sudah punya itu dengan standar industri 4.0. Artinya tinggal akomodir saja bagaimana proses produksinya baik ICE maupun EV," jelas Ricky.
Sementara ditanya soal kesiapan kendaraan listrik di Indonesia, Ricky mengaku akan mempersiapkan segala sesuatunya. Apalagi pabrikan asal Tiongkok ini sudah memajang model mobil listriknya Glory E3 sejak ajang GIIAS 2019 bulan lalu.
"Kami pun sebenarnya kalau boleh lebih cepat lebih bagus. Karena kan sebenarnya seiring program pemerintah berjalan kami sudah siap. Kami pun inginnya pemerintah sudah oke, regulasi semua sudah ada, lalu go," kata Ricky.
(riar/lth)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah