Moreno Soeprapto Ungkap Plus Minus Balapan Formula E di Jakarta

Moreno Soeprapto Ungkap Plus Minus Balapan Formula E di Jakarta

Ridwan Arifin - detikOto
Jumat, 06 Sep 2019 21:09 WIB
Formula E Foto: Getty Images
Jakarta - Moreno Soeprapto sebagai mantan pebalap nasional yang kini menjadi anggota DPR Komisi VII menyambut positif kehadiran mobil listrik di Tanah Air. Apalagi diketahui Jakarta bakal menjadi salah satu tuan rumah ajang balap Formula E untuk pertama kalinya.

"Kami di Komisi VII DPR sangat mendukung sekali energi khususnya di bidang elektrik ini. Karena kita tahu Jakarta khususnya sekarang tingkat polusinya cukup tinggi," ujar Moreno di acara Indonesia Electric Motor Show (IEMS) 2019 di Balai Kartini, Jakarta.


Ia mengatakan selain menarik wisata dengan hadirnya Formula E bisa menjadi wadah untuk transfer teknologi khususnya kendaraan listrik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kedua kita akan menjadi tuan rumah Formula E, berbeda dengan Formula pada saat dulu saya ikut balap. Tapi teknologi di situ sudah mulai dari jaman saya balap itu kita membangun satu sistem, di mana contohnya satu sistem pengereman ada energi bagaimana energi itu tidak terbuang, kembali lagi ke baterai nya," kata Moreno.

"Contoh saat pengereman ada energi, energi tidak terbuang, ke kembali ke baterai, baterainya itu mensuplai ke ECU. Di sini yang mungkin di expo bisa dipelajari, jadi saya berharap ada transfer of knowledge," sambungnya.


Kendati demikian sebagai pebalap ia tidak menampik bahwa suara menjadi kesenangan tersendiri dalam mengemudikan mobil. Namun demi menyongsong masa depan, ajang balap tersebut dinilai bisa lebih ramah polusi suara.

"Sekarang suara itu menjadi atmosfer, membawa adrenalin kita (pebalap). Tapi di satu sisi mengganggu, ada juga yang menikmati suara itu. Ada juga yang komplain tapi banyak di dunia otomotif ini kenapa sirkuit itu jauh dari kota, karena supaya kebisingan tidak terdengar," ujar Moreno.

"Plusnya Formula E ini tidak ada suaranya, polusinya juga tidak mengeluarkan. Energi yang dipakai tidak terbuang, contohnya kinetic energi pengereman, ada energi yang menghasilkan akan dikembalikan lagi ke baterai," pungkasnya.

"Di luar itu Indonesia sedang bersiap diri untuk bagaimana energi fosil ini beralih ke program elektrik, dan juga bagaimana caranya ke depan itu Indonesia tidak hanya sebagai konsumen saja. Kita bisa menghasilkan inovasi dan produk-produk," ungkap Moreno.


(riar/ddn)

Hide Ads