Kecelakaan Beruntun di Cipularang, Akibat Mobil Oleng Kena Angin Samping?

Kecelakaan Beruntun di Cipularang, Akibat Mobil Oleng Kena Angin Samping?

Ridwan Arifin - detikOto
Senin, 02 Sep 2019 16:55 WIB
Foto: Dian Firmansyah
Jakarta - Salah satu risiko yang membahayakan di jalan tol adalah cross wind atau angin yang bertiup dari samping. Bukan tidak mungkin Cipularang memiliki hal demikian, sebab kondisi elevasi jalan di tol tersebut.

Andry Berlianto, instruktur Rifat Drive Labs mengatakan ada beberapa hal yang menyebabkan mobil dapat terkena hantaman angin samping yang menyebabkan mobil oleng hingga lepas kendali, biasanya kerap dialami mobil yang memiliki dimensi yang lebih tinggi.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Untuk kendaraan berbadan tinggi tidak lantas menikung dengan kecepatan tinggi karena gangguan angin dari samping mempengaruhi gerak mobil saat menikung, imbasnya (kena cross wind) bisa lebih mengena ke kendaraan berbadan tinggi," ujar Andry kepada detikcom, Senin (2/9/2019).

Tak hanya itu angin samping sangat berbahaya bagi mobil yang kelebihan beban karena barang bawaan dan melaju dengan kecepatan tinggi.

Kecelakaan di tol CipularangKecelakaan di tol Cipularang Foto: Istimewa


"Ditambah kecepatan kendaraan yg overspeed (tidak taat rambu) bisa bikin mobil goyang, saat goyang jika driver panik bisa langsung kebingungan melakukan antisipasi pada stir, imbasnya bisa terbalik," jelas Andry.

Menurut Andry untuk menghindari risiko kecelakaan ketika melewati tol karena angin samping, sebaiknya mengatur waktu keberangkatan. Agar tidak terburu-buru atau mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi.



"Yang perlu dilakukan ya tetap di batas kecepatan, pertahankan kecepatan saat menikung/berbelok, pantau situasi depan belakang," ujar Andry.

Hal senada juga disampaikan Sony Susmana, praktisi keselamatan berkendara dari Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) keamanan di jalan tidak bisa dipisahkan dari kemampuan diri sendiri.

"Secara prinsip, pemerintah dan regulator sudah men-set bahwa jalan tol ada batas kecepatan kendaraan yang aman serta mensosialisasikan manners pengemudi," kata Sony.

"Handicab bisa datang dari banyak hal, kontur jalan, crosswind, cuaca dan lain-lain. Tapi selama batas kecepatan itu dipatuhi, risiko kecelakaan dapat ditekan," jelas Sony.


(riar/lth)

Hide Ads