'Penyakit' yang Sering Menjangkiti Mobil Matik

'Penyakit' yang Sering Menjangkiti Mobil Matik

Dina Rayanti - detikOto
Minggu, 11 Agu 2019 20:21 WIB
Ilustrasi transmisi matik. Foto: Hyundai
Jakarta - Mobil bertransmisi otomatis sering disebut lebih mudah 'dijangkiti' penyakit dibandingkan manual. Oleh karena itu, disarankan bagi para pemilik mobil matik untuk lebih memberikan perhatian ekstra dalam merawat mobilnya agar tak cepat rusak.

Ada beberapa 'penyakit' yang umum menjangkiti mobil-mobil matik yang perlu diketahui. Apa saja ya? Berikut detikcom kutip dari situs Mister Transmission, Minggu (11/8/2019).


Volume oli transmisi berkurang merupakan salah satu permasalahan yang sering terjadi pada mobil matik. Oli transmisi merupakan nyawa pada mobil matik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Transmisi otomatis tak bisa bekerja dengan sempurna jika volumenya berkurang. Volume oli transmisi harus pas agar bisa berfungsi dengan baik. Begitupula kualitasnya,

Ada baiknya para pemilik mobil matik mengecek oli transmisi karena itu merupakan hal mudah. Meski kadang jumlahnya tak berkurang, oli transmisi lama kelamaan bisa terdegradasi. Kondisi oli transmisi yang kurang baik dapat dicirikan dengan perubahan warna dan bau.

Transmisi matik juga sering mengalami masalah selip. Penyakit selip ini pastinya menyebalkan dan sebenarnya berbahaya. Permasalahan selip pada transmisi bisa berdampak pada akselerasi.

Seringnya transmisi mengalami selip juga bisa disebabkan oli transmisi yang berkurang. Selain itu transmisi selip bisa disebabkan oleh putusnya pita atau perseneling karena masalah solenoida.


Penyakit lain yang sering dialami mobil matik adalah suara bising. Suara bising itu biasanya menandakan ada sesuatu yang salah pada mobil matik. Jika mengganti gigi ke posisi netral dan suara bising tetap muncul, itu merupakan tanda transmisi mengalami masalah.


(dry/ddn)

Hide Ads