Sedikit membincang data, menurut catatan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), sepanjang 2019 distribusi wholesales LCGC keseluruhan tercatat 100.792 unit. Padahal pada periode yang sama tahun 2018, distribusi LCGC bisa menyentuh 136.017 unit. Artinya ada penurunan yang cukup besar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena kalau bicara lifecycle, pasar LCGC sudah mature customernya. Nah itu mungkin perlu something (sesuatu supaya pasar bisa naik lagi)," ujar Soerjo kepada wartawan, di Jakarta, Selasa (6/8/2019).
Ditanya apakah konsumen di pasar LCGC sudah mulai bosan dengan model yang ada, Soerjo menolak anggapan tersebut. Pasar LCGC 5-seater memang turun dikarenakan konsumen lebih memilih LCGC 7-seater.
"Kalau di tahun ini karena saat lebaran itu, orang cari kendaraan lebih untuk pulang mudik. Makanya Calya-nya laku 5.000-an," jelasnya lagi.
Sebelumnya Soerjo juga pernah mengeluarkan pernyataan bahwa LCGC bukan merupakan produk gagal karena angka penjualannya terus menurun dari tahun ke tahun.
"Nggak gagal. Kenapa saya jawab nggak gagal, kalau nggak ada itu (LCGC), nggak akan ada market (penjualan mobil per tahun) 1 juta (unit). Karena tadi (penjualan LCGC) 200 ribu (unit per tahun). Kalau nggak ada LCGC paling (penjualan mobil secara keseluruhan) cuma 700-800 ribu, nggak pernah 1 juta unit," jawab Soerjo.
(lua/rgr)
Komentar Terbanyak
Memang Tak Semua, tapi Kenapa Pengguna LCGC Suka Berulah di Jalan?
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah