Tanpa Infrastruktur, Mobil Listrik di RI Bisa Bubar Duluan

Tanpa Infrastruktur, Mobil Listrik di RI Bisa Bubar Duluan

Ridwan Arifin - detikOto
Minggu, 28 Jul 2019 07:19 WIB
Mobil listrik jenis plug-in hybrid. Foto: Toyota
Tangerang - Gabungan Asosiasi Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menggelar diskusi seminar dengan tema "Indonesian Automotive Readiness Towards Industry 4.0" di GIIAS, ICE, BSD, Tangerang, Rabu (24/7/2019).

Ketua Umum Gaikindo, Yohannes Nangoi menyebut bila Indonesia ingin fokus ke kendaraan listrik murni baterai harus mempersiapkan infrastrukturnya terlebih dahulu.


Namun ia menekankan bahwa untuk mempopulerkan kendaraan listrik lebih baik secara bertahap.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mobil listrik bukan teknologi yang terlalu jauh, misalnya mobil listrik itu kan termasuk yang namanya hybrid. Kalau hybrid itu kan tidak perlu dicolokin, tinggal dijalankan saja bergantian saling mengisi," ujar Nangoi.

"Plug-in Hybrid mungkin oke, karena kalau dalam kondisi terjelek dia bisa dipakai karena combustion engine-nya masih bisa jalan. Mobil pure listrik atau electric vehicle itu dikhawatirkan kalau infrastruktur belum terbentuk bahaya, karena kalau di tengah jalan kehabisan listrik bisa bubar nanti," sambungnya.

Mobil Plug-in Hybrid Toyota PriusMobil Plug-in Hybrid Toyota Prius Foto: Dadan Kuswaraharja


Lebih lanjut ia mengatakan salah satu pertimbangan mobil listrik ialah baterai. Bila tidak ditangani dengan baik tentunya seperti bom waktu yang bisa mencemari lingkungan.


"Mobil electric vehicle sangat bersih tapi setelah dipakai sekian tahun. Used Battery menjadi masalah, Anda bayangkan kalau di Indonesia pemakaian mobil 1, 3 juta di 10 tahun lagi, sedangkan setiap tahun 1 juta mobil setiap tahunnya harus dibuang," ungkap Nangoi.

"Sedangkan kalau Anda bandingkan aja yang namanya bus listrik berat tiga ton baterainya saja hampir 2 ton. Itu baterainya saja, jadi Anda bayangkan baterai yang di recycle kalau tidak betul-betul itu bahaya, karena seolah-olah seperti pemakaian tidak ada emisi, tapi setelah pemakaian 10 tahun kemudian mobil ini menghasilkan emisi yang luar biasa, dalam bentuk baterai itu kan beracun," jelasnya



Tonton video Sri Mulyani Bocorkan Isi Aturan Mobil Listrik:

[Gambas:Video 20detik]

(riar/dry)

Hide Ads