"Baik konsumen fleet atau retail, indennya sama saja. Terios manual bisa 2-3 bulanan, sementara yang varian matik bisa lebih lama lagi," kata Direktur Pemasaran PT ADM (Astra Daihatsu Motor), Amelia Tjandra, di arena GIIAS 2019, ICE, BSD, Tangerang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Daihatsu Terios Foto: Luthfi Anshori |
"Terios masih kecil paling 1.500 unit, Rush bisa sampai 8.000, sisanya untuk ekspor," terang Amel.
Untuk menyiasati hal tersebut, pihak ADM akan memperluas kapasitas produksi low SUV ini agar tidak hanya mengandalkan plant Sunter saja.
"Sekarang lagi bikin produksi (plant) baru lagi di Karawang, lagi proses. Lalu berapa kapasitasnya? Masih kami hitung," pungkas Amel.
Soal indennya produk Daihatsu Terios di pasar lokal, alasannya bukan hanya karena ADM sibuk memenuhi pasar ekspor saja, tapi juga terkait ketersediaan transmisi otomatis yang tidak siap.
"Transmisi otomatis masih diimpor dari Jepang. Mereka baru akan meningkatkan kapasitas di Oktober. Semoga nanti bisa normal lagi," pungkasnya.
(lua/lth)












































Daihatsu Terios Foto: Luthfi Anshori
Komentar Terbanyak
Ketemu Fortuner Berstrobo Arogan di Jalan, Viralin!
Perang Harga Mobil China di Indonesia: Merek Lain Dibikin Ketar-ketir
Viral Bocah 9 Tahun di Makassar Dapat Hadiah Ultah Lamborghini Revuelto Rp 23 M