"Jadi sekarang mereka lagi mau bikin (pabrik transmisi) di Malaysia, karena di pasar kita, penjualan (mobil) masih kecil," kata Direktur Pemasaran ADM Amelia Tjandra, di arena GIIAS 2019, ICE, BSD, Tangerang.
Dijelaskan Amelia, pabrik perakitan transmisi tidak jadi dibikin di Indonesia karena skala penjualan belum mencapai angka 2 juta unit.
![]() |
"Seluruh Indonesia jualan kita belum sampai 2 juta, masih di angka 1 jutaan," lanjut perempuan yang akrab disapa Amel.
Lalu mengapa (Daihatsu) Malaysia bisa mendapat kesempatan membangun fasilitas perakitan transmisi?
"Di sana (Malaysia) penjualan memang kecil, tapi dia nanti ekspor juga untuk pasar Jepang," lanjut Amel.
![]() |
Meski demikian, dikatakan Amel pihak Daihatsu juga tetap menjajaki pembuatan pabrik transmisi di Indonesia.
"Di Indonesia mau bikin pasar juga, lagi mau dijajaki supaya bisa dibikin di sini (pabrik transmisinya)," pungkas Amel.
Ketersediaan transmisi sendiri masih jadi persoalan yang dialami ADM. Bahkan gara-gara suplai transmisi terbatas, beberapa model yang dijual ADM ada yang harus inden.
Contohnya seperti Daihatsu Terios, yang harus inden antara 2 sampai 3 bulan. Sementara yang varian transmisi otomatis indennya bisa lebih lama dari itu.
(lua/lth)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?