Mengenal Teknologi Hybrid pada Mobil Toyota yang Bikin Irit

Mengenal Teknologi Hybrid pada Mobil Toyota yang Bikin Irit

Ridwan Arifin - detikOto
Minggu, 21 Jul 2019 12:48 WIB
Toyota hybrid. Foto: detikOto
Tangerang - PT Toyota Astra Motor menggelar eksibisi Electrification Day dengan tema "How Hybrid Are You?" dalam ajang GIIAS 2019, ICE BSD, Tangerang, Jumat (19/7/2019). Melalui kegiatan ini TAM menjabarkan teknologi yang digunakan pada mobil hybrid sehingga diklaim lebih irit ketimbang mobil konvensional bensin.

Dalam pemaparannya Toyota menyebut sejak tahun 1990-an, Toyota mempercepat upaya penelitian R&D terhadap kendaraan elektrifikasi antara lain; Battery Electric Vehicle (BEV), Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV), Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV) dan Hybrid Electric Vehicle (HEV).

Perkembangan yang pesat ini menghasilkan sejumlah kendaraan konsep sekaligus menjadikan Toyota sebagai pionir kendaraan ramah lingkungan melalui Toyota Prius yang diluncurkan ke pasar sejak 1997.



Dengan teknologi Toyota Hybrid System (THS), Prius menjadi kendaraan Elektrik-Hybrid pertama di dunia dan telah menjelma menjadi duta kendaraan ramah lingkungan dengan energi efisien di seluruh dunia.

Teknologi THS telah berkembang menjadi generasi ke-4 dengan peningkatan efisiensi bahan bakar mencapai 25% dari generasi sebelumnya pada angka 40,8 km/liter. Lewat Hybrid, Toyota mengenalkan kendaraan elektrifikasi kepada konsumen, seperti Prius Hybrid, Camry Hybrid, dan C-HR Hybrid.

Lalu seperti apa teknologi Hybrid pada Toyota?

Senior Managing Coordinator TDEM (Toyota Daihatsu Engineering Manufacturing) Daisuke Itagaki menjelaskan untuk kendaraan listrik khusus hybrid setidaknya selain mesin berbasis bensin ada tiga komponen penting yakni Motor, Battery, dan Inverter sebagai power control unit.



"Ketiga komponen penting itu dapat ditambahkan untuk jenis elektrifikasi kendaraan lainnya," kata Itagaki.

Untuk jenis Hybrid Electric Vehicles tidak perlu membutuhkan banyak infrastruktur tambahan sebab baterai yang digunakan mampu mengisi sendiri lewat mekanisme motor, sehingga tidak perlu dicharge menggunakan listrik.

Dalam pemaparannya Tim TDEM menjelaskan bahwa ketika mobil melaju, mesin bensin dan motor listrik bersamaan digunakan untuk menggerakkan mobil. Generator juga mengubah energi gerak untuk digunakan mengisi baterai.

"HEV memiliki dua sumber kekuatan, mesin gasoline dan motor elektrik menghasilkan efisiensi yang baik," ujarnya.

Lebih lanjut saat deselerasi atau pengurangan kecepatan, Itagaki menjelaskan akan terjadi fungsi motor dari penggerak roda menjadi penghasil daya listrik sehingga putaran roda saat pengereman menghasilkan listrik yang disimpan dalam baterai.



Kemudian saat menghadapi kemacetan, mobil akan berjalan lebih lambat. Sumber penggerak mobil akan diambil dari baterai. Jadi pada jalanan macet, Hybrid akan irit bahan bakar.

Direktur Marketing TAM Anton Jimmi dalam kesempatan yang sama mengatakan dalam survei internal yang dilakukan TAM, ditemukan angka pada mobil Hybrid dibandingkan Mesin Konvensional terjadi efisiensi hingga 70 persen.

"Pada Toyota C-HR bensin memakan konsumsi BBM 12,3 Liter per kilometer, sedangkan C-HR Hybrid 20,8 liter per kilometer. Dan Toyota Camry mesin konvensional 13,1 liter/km, sementara Hybrid 22,3 liter/km," papar Anton Jimmi.


(riar/rgr)