Apalagi, GIIAS 2019 mengusung tema Future in Motion yang menggambarkan perkembangan teknologi masa depan di industri otomotif. Meski pameran ini mengedepankan masa depan industri otomotif berdasarkan temanya, JK tak lepas membicarakan sejarah otomotif Indonesia.
"Perlu juga mengetahui sejarah industri mobil di Indonesia," kata JK dalam sambutannya di acara Opening Ceremony GIIAS 2019 di Nusantara Hall ICE, BSD, Tangerang, Kamis (18/7/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebenarnya industri mobil ini dimulai sebelum perang. Sudah ada assembling dari General Motors di Tanjung Priuk," sambungnya.
Lanjutnya, di tahun '60-an, mobil Amerika semakin jarang masuk ke Indonesia karena berbagai hal. Beberapa alasannya adalah karena situasi politik dan ekonomi.
"Maka tahun '60-an, assembling (General Motors) itu dipakai oleh Astra untuk assembling Toyota," katanya.
Makin ke sini, semakin berkembang industri otomotif di Indonesia. Dari awalnya yang cuma merakit hingga saat ini sudah masuk tahap manufaktur. "Saat ini masuk manufacturing dengan komponen lokal yang terus berkembang dari 20 persen sampai 90 persen pada dewasa ini," kata JK.
JK memang tak lepas dari sejarah perkembangan industri otomotif di Indonesia. Perusahaannya juga merambah bisnis otomotif. Pada 1969 lalu, perusahaannya masuk ke bisnis otomotif dengan menjadi importir mobil merek Toyota. Hingga, bisnis otomotifnya semakin berkembang sampai saat ini.
(rgr/ddn)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?