"Masih ada, kami juga akan display Renault Kwid GIIAS 2019 besok," terang Chief Operation Officer Maxindo Renault Indonesia Davy J Tuilan, beberapa waktu lalu.
Dijelaskan Davy, Renault Kwid akan mendapatkan pembaruan, dan bakal dipamerkan resmi di pameran otomotif di ICE, BSD, Tangerang itu.
Baca juga: Renault Triber Resmi Mendarat di Indonesia |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai informasi, Kwid merupakan mobil murah lainnya yang dipasarkan Renault di Indonesia. Mobil ini bertarung di segmen Low Cost Green Car (LCGC). Meskipun mobil ini tidak mendapat insentif dari pemerintah karena tidak dibuat di Tanah Air, Kwid punya banderol lebih murah dibanding kompetitornya.
Sayangnya harga murah belum bisa jadi jaminan kalau Kwid bisa laris. Nyatanya secara distribusi wholesales (dari pabrik ke diler), Kwid masih kalah dengan LCGC yang notabene harganya lebih mahal.
Sepanjang 2017 misalnya, mengacu pada data distribusi wholesales Gaikindo Kwid terdistribusi sebanyak 163 unit dalam kurun waktu satu tahun. Sedangkan untuk LCGC sekelas Agya Cs puluhan ribu unit terdistirbusi dalam periode yang sama.
Beralih ke 2018, distribusi Kwid semakin merosot. Tercatat, Renault hanya mendistribusikan 49 unit Kwid selama setahun. Lagi-lagi angka tersebut masih jauh dari mobil LCGC yang harganya sudah tembus Rp 150 jutaan.
Masuk tahun 2019, nama Kwid makin tenggelam. Tak ada nama Kwid dalam daftar penjualan wholesales yang dirilis Gaikindo.
Saat peluncuran perdana, Renault membanderol Kwid seharga Rp 117,7 juta sementara LCGC pada umumnya sudah berada di kisaran Rp 120-130 jutaan. Saat ini harga LCGC bahkan sudah ada yang mencapai Rp 160 jutaan. Namun harga mahal tak menutup keinginan masyarakat Indonesia untuk membelinya.
(lua/ddn)
Komentar Terbanyak
Memang Tak Semua, tapi Kenapa Pengguna LCGC Suka Berulah di Jalan?
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah