Masyarakat Girang dengan Kondisi Lalu Lintas Saat Gage 15 Jam

Masyarakat Girang dengan Kondisi Lalu Lintas Saat Gage 15 Jam

Ridwan Arifin - detikOto
Rabu, 10 Jul 2019 10:57 WIB
Ganjil genap. Foto: Pradita Utama
Jakarta - Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan Bambang Prihartono menjelaskan pihaknya mengusulkan penerapan pembatasan sistem ganjil-genap di Jakarta kembali 15 jam.

Sebelumnya, penerapan ini pernah berlaku saat Jakarta menjadi tuan rumah perhelatan Asian Games 2018. Berangkat dari hal tersebut, BPTJ menilai perluasan ganjil-genap selama 15 jam dinilai efektif.


"Jadi saya sampaikan yang pertama bahwa kondisi lalu lintas di Jabotabek mengalami penurunan," ujar Bambang kepada detikcom, Rabu (10/07/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

BPTJ telah melakukan evaluasi yang menunjukkan bahwa kinerja lalu lintas saat ini dibandingkan dengan saat penyelenggaraan Asian Games 2018 telah mengalami penurunan sebesar 17% dari 36,99 km/jam menjadi 30,85 km/jam

Lebih lanjut, polusi udara yang menghantui Jakarta menjadi satu faktor lain perluasan ganjil-genap. Bambang mengatakan agar masyarakat segera beralih ke transportasi umum.

"Kemudian yang kedua baru-baru ini kan dinilai dari dunia bahwa kita kota terjelek dengan tingkat polusi yang sangat tinggi," tambah Bambang.

Bambang mengatakan ganjil-genap Asian Games 2018 merupakan suatu acuan.

Sebagai pengingat, saat Asian Games 2018 kebijakan ganjil-genap berlangsung selama 15 jam yakni mulai pukul 06.00-21.00. Hasil Kemenhub dan instansi terkait mendapatkan perubahan kecepatan rata-rata lalu lintas mengalami peningkatan sebesar 44,08 persen.


Pun rasio perbandingan volume lalu lintas dengan kapasitas jalan mengalami penurunan sebesar 20,37% persen dan kualitas lingkungan dengan perubahan emisi CO2 mengalami penurunan sebesar 20,30% persen.

"Kemudian yang ketiga adalah kita dulu kan pernah melakukan rekayasa lalu lintas pada saat Asian Games, pada saat Asian Games relatif masyarakat happy, sukses dengan kondisi lalu lintas seperti itu," jelas Bambang.


(riar/dry)

Hide Ads