Motor Listrik Rakitan Bandung SDR Masih Pakai Baterai Litesit

Motor Listrik Rakitan Bandung SDR Masih Pakai Baterai Litesit

M Luthfi Andika - detikOto
Selasa, 09 Jul 2019 15:23 WIB
Motor listrik SDR Foto: Istimewa/Humas Pemprov Jawa Barat
Jakarta - Motor listrik SDR rakitan Bandung menawarkan rasa baru buat pencinta roda dua. Soal spesifikasi, ternyata motor listrik ini masih menggunakan baterai litesit. Tapi dipilihnya baterai ini bukan tanpa alasan ya detikers.

Seperti yang disampaikan pemilik PT Arindo Pratama, Soegeng Rijadi, kepada detikOto. "Agar harganya bisa bersaing (menggunakan baterai Litesit-Red), dan ini bisa charger selama 2 jam. Memang kalau lithium bisa lebih cepat. Harganya Rp 35 juta, kalau motor yang Kang Emil dipakaikan baterai lithium itu harganya bisa Rp 45 juta," katanya.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat ini motor listrik SDR yang ditunggangi Ridwan Kamil memiliki daya maksimal 2.500 watt, dengan kemampuan menjelajah dengan jarak tempuh sejauh 70 km, dan input charger 220v/50Hz output charger 72v/3A, yang membutuhkan waktu sekitar 2 jam.

Secara dimensi, motor layaknya roda dua fairing konvensional. Yakni PxLxT 2056x740x1054 mm, dengan ground clearance 156 mm. Rangka bajanya ditopang suspensi depan teleskopik dan shockbreaker belakang double swing shock absorber sehingga membuat motor nyaman dikendarai oleh semua kalangan.

Meski masih mengusung baterai Litesit, Gubernur Jabar Ridwan Kamil berencana akan menyajikan puluhan unit motor ramah lingkungan akan dioperasi di sejumlah Dewan Kemakmuran Masjid (DKM).



Emil sapaan akrab Ridwan Kamil menuturkan PT Arindo Pratama selaku produsen motor listrik tersebut dalam waktu dekat akan menghibahkan 60 unit produknya ke sejumlah DKM. Kendaraan roda dua itu bisa digunakan untuk usaha DKM atau masyarakat sekitar.

"Bulan depan mereka (Arindo) akan menghibahkan minimal 60 unit motor listrik untuk DKM masjid agar dijadikan usaha di lingkungan masyarakat di seputaran masjid," kata Emil kepada wartawan di Hotel Papandayan, Kota Bandung, beberapa waktu lalu.

Menurutnya hibah tersebut sekaligus mengenalkan motor listrik kepada masyarakat. Tak bisa dipungkiri, beberapa tahun mendatangkan energi terbarukan akan menggeser BBM sebagai penggerak kendaraan.

Motor Listrik SDR Motor Listrik SDR Foto: Istimewa/Humas Pemprov Jawa Barat


"Energi fosil bisa digeser ke energi terbarukan apalagi listriknya datang dari PLTA inilah siklus baru, peradaban baru. Mudah-mudahan kalau gubernurnya pakai motor listrik, rakyatnya mengikuti dan beban energi BBM bisa berkurang," ungkap dia.

Ia juga memproyeksikan ke depannya setiap desa di Jabar minimal punya satu unit motor listrik serupa. Rencananya, dalam kepemimpinannya ada sekitar 6.000 unit motor listrik yang beroperasi di setiap desa.

"Di lima tahun semua desa minimal satu masjidnya memiliki fasilitas itu. Jadi dia mendapat motornya gratis, digunakan nanti dia bagi hasil ada sebagian buat pengendara motor sebagian DKM masjid sebagai operator dan sebagian kembali ke yang punya," tutur dia.



Ia mengatakan PT Arindo Pratama memang akan memproduksi massal motor listrik tersebut. Sehingga, ia akan mendukung inovasi yang dihadirkan tersebut dengan memanfaatkan produk-produk itu.

"Saya kira ini revolusi ya idenya sudah ada, yang tidak ada itu yang bisa memassalkan. Nah perusahaan ini saya dukung karena sudah terbukti bisa memproduksi massal, terbukti yang saya pesan sesuai," ucap dia.


(lth/ddn)

Hide Ads