Seperti yang disampaikan pemilik PT Arindo Pratama, Soegeng Rijadi, kepada detikOto. "Agar harganya bisa bersaing (menggunakan baterai Litesit-Red), dan ini bisa charger selama 2 jam. Memang kalau lithium bisa lebih cepat. Harganya Rp 35 juta, kalau motor yang Kang Emil dipakaikan baterai lithium itu harganya bisa Rp 45 juta," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Secara dimensi, motor layaknya roda dua fairing konvensional. Yakni PxLxT 2056x740x1054 mm, dengan ground clearance 156 mm. Rangka bajanya ditopang suspensi depan teleskopik dan shockbreaker belakang double swing shock absorber sehingga membuat motor nyaman dikendarai oleh semua kalangan.
Meski masih mengusung baterai Litesit, Gubernur Jabar Ridwan Kamil berencana akan menyajikan puluhan unit motor ramah lingkungan akan dioperasi di sejumlah Dewan Kemakmuran Masjid (DKM).
Emil sapaan akrab Ridwan Kamil menuturkan PT Arindo Pratama selaku produsen motor listrik tersebut dalam waktu dekat akan menghibahkan 60 unit produknya ke sejumlah DKM. Kendaraan roda dua itu bisa digunakan untuk usaha DKM atau masyarakat sekitar.
"Bulan depan mereka (Arindo) akan menghibahkan minimal 60 unit motor listrik untuk DKM masjid agar dijadikan usaha di lingkungan masyarakat di seputaran masjid," kata Emil kepada wartawan di Hotel Papandayan, Kota Bandung, beberapa waktu lalu.
Menurutnya hibah tersebut sekaligus mengenalkan motor listrik kepada masyarakat. Tak bisa dipungkiri, beberapa tahun mendatangkan energi terbarukan akan menggeser BBM sebagai penggerak kendaraan.
![]() |
"Energi fosil bisa digeser ke energi terbarukan apalagi listriknya datang dari PLTA inilah siklus baru, peradaban baru. Mudah-mudahan kalau gubernurnya pakai motor listrik, rakyatnya mengikuti dan beban energi BBM bisa berkurang," ungkap dia.
Ia juga memproyeksikan ke depannya setiap desa di Jabar minimal punya satu unit motor listrik serupa. Rencananya, dalam kepemimpinannya ada sekitar 6.000 unit motor listrik yang beroperasi di setiap desa.
"Di lima tahun semua desa minimal satu masjidnya memiliki fasilitas itu. Jadi dia mendapat motornya gratis, digunakan nanti dia bagi hasil ada sebagian buat pengendara motor sebagian DKM masjid sebagai operator dan sebagian kembali ke yang punya," tutur dia.
Ia mengatakan PT Arindo Pratama memang akan memproduksi massal motor listrik tersebut. Sehingga, ia akan mendukung inovasi yang dihadirkan tersebut dengan memanfaatkan produk-produk itu.
"Saya kira ini revolusi ya idenya sudah ada, yang tidak ada itu yang bisa memassalkan. Nah perusahaan ini saya dukung karena sudah terbukti bisa memproduksi massal, terbukti yang saya pesan sesuai," ucap dia.
(lth/ddn)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?