Dasar yang menjadi alasan adalah soal karakter bahan bakar yang akan menguap di siang hari. Terlebih bahan bakar tersebut ditempatkan di dalam tangki berbahan logam, sehingga efek pemuaian bisa lebih cepat. Tapi benarkah hal itu?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Yus, satu liter bensin waktu dingin dan satu liter bensin waktu panas, kalau ditimbang beratnya pasti berbeda. Dan pasti lebih berat bahan bakar yang suhunya lebih dingin.
"Nah sekarang masalahnya, bedanya jauh nggak sih sebenarnya? Pas kita ngisi bensin di siang hari sama malam hari. Misal di Jakarta, suhu siang bisa mencapai 32 derajat Celcius. Malam, paling turun dikit jadi 30 derajat Celcius. Nah beda dua derajat itu sebenarnya nggak terlalu ngaruh, terhadap perubahan volume tadi," lanjut Yus.
Perbedaan berat dalam satuan ukuran isi liter bensin di siang hari dan malam hari, tidak terlalu berpengaruh jika pengendara belinya hanya beberapa liter bensin saja.
"Tapi yang kalau beli bahan bakat itu dari industri, pasti kerasa banget. Misal mereka harus beli 50 ribu kiloliter, pasti kerasa kalau belinya literan. Makanya di industri belinya bukan (pakai ukuran isi) liter, tapi (pakai ukuran berat) ton," pungkas Yus. (lua/ddn)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini