Kalau mau cara lebih mudah, pilihannya bisa dengan menambah zat aditif di bahan bakar, atau memakai alat penghemat bahan bakar yang pemakaiannya dicolok ke soket lighter di mobil. Alat seperti ini bahkan sudah dijual secara bebas di situs jual beli online. Tapi apa iya alat tersebut bisa benar-benar menghemat bahan bakar mobil?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut dosen yang akrab disapa Yus, alat penghemat bahan bakar ini memiliki komponen cukup sederhana. Cara kerjanya juga tidak rumit, hanya menstabilkan arus yang ada di sistem kelistrikan mobil.
"Satu-satunya kemungkinan (di dalam alat itu) hanya ada (komponen) kapasitor," lanjut Yus.
Baca juga: 11 Cara Berkendara Irit Bahan Bakar |
Dijelaskan Yus, kapasitor bisa meringankan beban mesin yang harus menghasilkan listrik di alternator. Kapasitor akan menyuplai sebagian kebutuhan listriknya.
"Jadi intinya menyuplai listrik di altenator. Karena arusnya nggak bakal flat-konstan nggak mungkin tetap terus misal 12 volt sekian ampere. Artinya kadang arusnya kurang, kadang arusnya kebanyakan. Ketika kebanyakan, arus itu simpan di kapasitor, sebaliknya kalau kurang, juga disuplai sama kapasitor. Di situ kemudian, beban daya mesin yang sebagian dipakai untuk menggerakkan alternator berkurang. Karena beban dari alternator berkurang, bahan bakar jadi hemat. Tapi ya jumlahnya nggak akan fantastis," lanjut Yus.
Beberapa penjual alat penghemat bahan bakar tersebut ada yang mengklaim bisa menghemat bensin sampai 20 persen. Benarkah?
"Hanya dengan kapasitor klaimnya bisa irit (sampai 20-30 persen)? Jelas nggak mungkin ya. Memang ada penghematan, tapi paling hanya 1 sampai 3 persen," pungkasnya.
(lua/rgr)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?