Emil sapaannya menuturkan PT Arindo Pratama selaku produsen motor listrik tersebut dalam waktu dekat akan menghibahkan 60 unit produknya ke sejumlah DKM. Kendaraan roda dua itu bisa digunakan untuk usaha DKM atau masyarakat sekitar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya hibah tersebut sekaligus mengenalkan motor listrik kepada masyarakat. Tak bisa dipungkiri, beberapa tahun mendatangan energi terbarukan akan menggeser BBM sebagai penggerak kendaraan.
![]() |
"Energi fosil bisa digeser ke energi terbarukan apalagi listriknya datang dari PLTA inilah siklus baru, peradaban baru. Mudah-mudahan kalau gubernurnya pakai motor listrik, rakyatnya mengikuti dan beban energi BBM bisa berkurang," ungkap dia.
Ia juga memproyeksikan ke depannya setiap desa di Jabar minimal punya satu unit motor listrik serupa. Rencananya, dalam kepemimpinannya ada sekitar 6.000 unit motor listrik yang beroperasi di setiap desa.
"Di lima tahun semua desa minimal satu masjidnya memiliki fasilitas itu. Jadi dia mendapat motornya gratis, digunakan nanti dia bagi hasil ada sebagian buat pengendara motor sebagian DKM masjid sebagai operator dan sebagian kembali ke yang punya," tutur dia.
Ia mengatakan PT Arindo Pratama memang akan memproduksi massal motor listrik tersebut. Sehingga, ia akan mendukung inovasi yang dihadirkan tersebut dengan memanfaatkan produk-produk itu.
![]() |
"Saya kira ini revolusi ya idenya sudah ada, yang tidak ada itu yang bisa memasalkan. Nah perusahaan ini saya dukung karena sudah terbukti bisa memproduksi massal, terbukti yang saya pesan sesuai," ucap dia.
Menurutnya inovasi motor listrik yang diciptakan Arindo sangat fleksibel. Pasalnya, penggunanya tidak akan kesulitan untuk mengisi daya baterai sebelum melakukan mobilisasi dengan motor tersebut.
"Menariknya, dulu saya bayangkan motor listrik harus ada seperti SPBU. Itu nyolok dimana saja, selama ada colokan listrik. Dia punya konverter mesinnya dicolok, kalau yang konvensional baterai diangkat dicolok dengan sebuah cara di tempat umum. Kalau ini enggak, baterainya tidak pernah diangkat tinggak dicolok seperti kita nyolok laptop," jelas dia.
Hanya dengan mengisi daya selama satu jam, motor listrik itu bisa menempuh jarak 80 kilometer. Tentunya, hal itu sangat menunjang mobilitasnya untuk jarak-jarak tertentu.
"Yang paling keren gak ada bunyi, jadi pas diperempatan suka bingung ini mati atau hidup karena kebiasannya mentalnya motor knalpot," ujar Emil.
(mud/lth)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Gaya Merakyat Anies Baswedan di Formula E Jakarta, Duduk di Tribun Murah