"Yang panjang (indennya) memang transmisi otomatis. Karena otomatis, pasar di dunia produksinya sama. Nah, di Sirion porsi otomatisnya tinggi, 50:50. Kalau di Xenia itu kan di bawah 10, dan Terios sekitar 25," terang Amel, di Sarawak, Malaysia, beberapa waktu lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai informasi, Daihatsu Sirion yang dijual di Indonesia merupakan produk CBU yang diimpor dari Perodua Malaysia. Daihatsu Indonesia mendapatkan kuota impor sebanyak 200 unit per bulan untuk mobil jenis city car tersebut.
Baca juga: Sulitnya Sirion Masuk Indonesia |
Dikatakan Daihatsu, Sirion bukan merupakan volume maker di pasar mobil Tanah Air. Dan model tersebut ditujukan sebagai variasi yang bisa memberi konsumen banyak pilihan.
"Sirion bukan volume maker. Misal untuk bulan lalu ya, Sigra terjual 6.000, pikap (Gran Max) kami jual 4.000-an, Xenia 2.500, Terios hampir 2.000, dam Sirion 200 unit. Itu memang angka kecil, tapi kami perlu mobil ini untuk variasi. Kustomer kita itu kan macam-macam, Sirion ini ditujukan buat anak muda," pungkas Amel. (lua/ddn)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?