Moge itu mengusung mesin 1.200 cc yang secara bobot tentunya tidak ringan. Dari data spesifikasi pabrikan, BMW R 1200 GS menggendong mesin berkapasitas bulat 1.170 cc. Mesin itu berkonfigurasi flat twin atau boxer, DOHC, berpendingin udara/cairan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mesin itu mampu membawa motor menempuh kecepatan maksimal hingga 200 km/jam.
BMW R 1200 GS memang cocok digunakan untuk touring. Maklum, moge ini sengaja dirancang untuk menjelajah segala medan. Motor ini bisa digunakan onroad maupun offroad karena dirancang dual purpose.
Baca juga: Moge Petualang Baru BMW, R 1250 GS |
Motor yang cocok untuk touring ini mendapat desain yang gagah dengan bentuk tinggi besar nan kekar. Moge ini punya dimensi panjang 2.207 mm, lebar 952,5 mm, dan tinggi 1.412 mm dengan ketinggian jok 800 sampai 870 mm. Berat motor ini mencapai 244 kg.
Sebagai pengganti R 1200 GS, kini BMW Motorrad menjual versi penyempurnaannya dalam bentuk R 1250 GS. Mesinnya telah ditingkatkan untuk pengalaman berkendara yang lebih baik sehingga torsi dan tenaganya naik.
Meningkatnya tenaga dan torsi R1250GS merupakan kombinasi dari pembaruan transmisi dan peningkatan kapasitas mesin. Mesinnya sendiri naik kapasitas sebesar 84 cc menjadi 1.254 cc dari sebelumnya 1.170 cc.
Berdasarkan informasi dari KBRI Windhoek, Mohamad Irfan, meninggal dunia di Namibia, negara di Benua Afrika bagian selatan. Almarhum sedang melakukan touring moge yang dipimpin oleh mantan Wakapolri Komjen (purn) Nanan Soekarna.
Touring di Afrika ini dijadwalkan dari 11 hingga 29 Juni 2019 dengan rute Cape Town-Namibia-Botswana-Zimbabwe-Zambia. Rombongan masuk ke wilayah Namibia pada 16 Juni dan melakukan jelajah gurun serta padang savana di beberapa kota.
Pada 19 Juni, pukul 11.47 WIB, Nanan memberi tahu pihak KBRI Windhoek bahwa 2 anggota timnya mengalami kecelakaan moge di daerah Naukluf National Park, 294 km dari Kota Windhoek.
Mobil polantas dan ambulans kemudian merapat ke lokasi membawa kedua korban menuju rumah sakit terdekat, Maltahohe Hospital, lalu dibawa ke Mariental Hospital.
Kedua korban adalah Mohamad Irfan, yang disebut mengalami patah di bagian leher hingga mengakibatkan meninggal dunia, serta Endyk Bagus Musdyantoko, yang mengalami luka. Belum ada informasi lebih lanjut seperti apa luka yang dialami Endyk, tapi dia masih menjalani perawatan di rumah sakit.
Mendapat informasi kecelakaan ini, KBRI Windhoek sebanyak 3 orang telah datang ke Mariental Hospital, sekitar 268 km dari Windhoek. KBRI Windhoek membantu menangani korban lebih lanjut. (rgr/ddn)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Motor Boleh Wara-wiri di Jalan Tol Malaysia, Gratis